Kapolres Tanjung Jabung Barat (Tanjabbar), AKBP Mintarjo, datang ke Kelurahan Senyerang, Rabu (16/2), membawa kabar bahwa rekomendasi Menteri Kehutanan (Menhut) tentang lahan yang disengketakan warga dengan PT Wira Karya Sakti (WKS) sudah ditanda-tangani. “Saya menyampaikan berita baik buat masyarakat. Rekomendasi itu sudah ditandatangani Menhut,” kata Mintarjo di Senyerang.
Kapolres berharap kondisi di Senyerang tetap kondusif. Ia minta masyarakat tidak mempercayai isu-isu negatif yang bisa menyebabkan tindakan anarkis. Rencananya Senin pekan depan perwakilan dari masyarakat Senyerang diminta hadir ke Kantor Gubernur Jambi guna menerima rekomendasi Menhut.
“Kedatangan saya bukan untuk menyampaikan persoalan lahan, tapi menyampaikan bahwa rekomendasi itu sudah ada. Perwakilan Senyerang diminta hadir Senin depan,” tegas Mintarjo.
Kasat Intelkam Polres Tanjabbar, AKP Iswandi yang turut hadir mengatakan, perjuangan masyarakat Senyerang tidak sia-sia. Selama ini kepolisian telah membantu memfasilitasi, mengawal dan mengamankan situasi.
Warga Senyerang, Indik, mengungkapkan, rencana aksi masyarakat memblokade sungai akan ditunda sampai Senin mendatang. Pihaknya sangat bersyukur jika benar rekomendasi tersebut telah ditandatangani Menhut.
Tokoh masyarakat Senyerang itu belum bisa menyebutkan nama-nama warga yang akan berangkat ke Jambi Senin nanti. Masalah itu akan dirapatkan dengan warga lainnya terlebih dahulu.
Beberapa hari belakangan situasi di Senyerang cukup mencekam. Warga sudah tidak sabar pada rekomendasi Menhut terkait penyelesaian konflik lahan seluas 7224 hektar yang berstatus Areal Pengguna Lainnya (APL).
Dalam pertemuan dengan Tim-9, disepakati bahwa warga Senyerang diberi pola kemitraan dengan jenis tanaman kehidupan. Pengelolaan lahan dikoordinasikan dengan Persatuan Petani Jambi (PPJ), camat dan Lurah Senyerang.
Warga menuntut awal Januari sudah ada kesimpulan. Tapi nyatanya hingga akhir Januari belum ada hasil juga, bahkan molor hingga 14 Februari.
Adanya rencana pemblokiran sungai, tujuh kapal milik PT LPPPI takut melintas di perairan Senyerang. Dari arah Tebing Tinggi terdapat empat kapal, yakni TB Herlina, TB Soekawati, TB Persada dan TB Persada 2501.
Sedangkan kapal dari arah Kuala Tungkal ada tiga buah, yaitu TB Mitra Sejahtera, TB Marcopolo dan Marcopolo 212. Tiga kapal tersebut kini merapat di Teluk Nilau.
(infojambi.com/ANI)
0 komentar:
Posting Komentar
free comment,but not spam :)