Menteri Kesehatan Republik Indonesia Endang Rahayu Sedyaningsih mengaku memiliki leluhur di Jambi. Kunjungan kerja ke Jambi Jumat (18/2), diakuinya menjadi lebih berkesan karena bisa merasakan sebuah perjalanan pulang ke tanah leluhur. Terlebih karena kepulangannya ini merupakan untuk kali pertama.
Sebagai putri daerah, Eny -sapaan akrab Menkes- akan mengunjungi `Rumah Tuo', rumah yang menjadi tempat tinggal buyut Eny dan berziarah di makam leluhurnya.
Walau kali pertama Eny menginjakkan kaki di Jambi, keponakan Eny, Soni Pratomo mengatakan bahwa Eny merupakan sosok yang loyal dan perhatian pada keluarga. "Tante Eny tetap menjalin silaturahmi walau dipisahkan jarak," ujar Soni (41), Jumat (18/2).
Sedangkan sebagai aparat negara, sekitar pukul 09:00, Endang berkunjung ke sebuah Posyandu di Kelurahan Paal Lima, Kecamatan Kota Baru, Kota Jambi. Eny mengatakan Posyandu Kasuari 21 dapat menjadi contoh bagi seluruh posyandu di Indonesia. "Nanti saya buat video-nya," ujar Eny diiringi tepuk tangan warga, Jumat (18/2).
Posyandu Kasuari 21 layak dijadikan contoh karena posyandu itu dapat mensinergikan diri ke dalam masyarakat di RT 21 Kelurahaan Paal Lima, Kecamatan Kota Baru, Kota Jambi. "Saya bangga ada Posyandu yang sangat teratur dan lengkap," ujar Eny.
Belasan kader Posyandu Kasuari 21 yang telah mengabdi selama 15 tahun pun tidak luput dari perhatian Eny. Mereka mendapat bingkisan dan piagam sebagai penghargaan atas kerja mereka selama belasan tahun.
"Saya bangga, ternyata di Posyandu ini juga ada kader laki-laki," tambah Eny.
Di sela-sela kunjungan di Posyandu 21, Eny sempat pula menyinggung pemanfaatan susu formula.
Eny memberikan arahan kepada publik agar hati-hati dalam memberikan susu formula. Susu formula adalah susu yang ditujukan bagi bayi usia nol hingga satu tahun dan dikonsumsi hanya bila terpaksa, ujar Eny, Jumat (18/2). "Saya tidak menganjurkan susu formula, yang terbaik adalah ASI," katanya.
Pada kunjungan kali ini, Eny disambut Gubernur Jambi Hasan Basri Agus (HBA). Dalam kata sambutannya, HBA berharap agar Eny dapat memperjuangkan peningkatan standar kesehatan masyarakat Jambi. "Ibu adalah putri Jambi, saya harap bisa berbuat banyak untuk Jambi," ujar HBA.
Setelah kunjungan di Posyandu Kasuari 21 berakhir sekitar pukul 12.00, Eny melanjutkan kunjungannya ke RSUD Mattaher, Kota Jambi. Kedatangan Eny disambut puluhan perawat dan dokter yang bertugas di RSUD Mattaher.
Kendaraan tertata rapi, lorong-lorong rumah sakit tampak lebih bersih dan tidak ada asap rokok di lobby RSUD Mattaher. Dalam kesempatan itu, Direktur RSUD Mattaher Ali Imran mempresentasikan sebuah maket yang menunjukkan rencana pengembangan RSUD Mattaher.
Ia mengharapkan dukungan APBN agar rencana itu dapat terlaksana di tahun 2012. "Kapasitas rumah sakit akan bertambah," ujar Ali Imran.
Setelah mengunjungi RSUD Mattaher, Eny dikawal Ajudannya Merry kembali ke hotel Abadi Suite untuk beristirahat.
Sekitar pukul 14.00, Eny berkunjung ke rumah Sakit Siloam Hospitals sekaligus meresmikan penggunaan rumah sakit tersebut.
Eny pun berpesan agar Siloam Hospitals selalu meningkatkan mutu pelayanan bagi pelanggan internal dan eksternal khususnya masyarakat Jambi serta menerima Askes, Jamkesmas dan Jamkesda yang diajukan masyarakat kurang mampu.
Di sela-sela kunjungannya ke Jambi, Endang bersedia meluangkan waktu menjawab beberapa pertanyaan terkait masalah susu formula yang dilontarkan wartawan dari berbagai media lokal dan nasional.
Endang mengatakan bahwa Institut Pertanian Bogor (IPB) tidak berada di bawah Kementerian Kesehatan sehingga ia tidak bisa memaksa IPB untuk mempublikasikan hasil penelitian yang mereka lakukan.
Dalam sesi wawancara singkat itu, Eny kembali menegaskan bahwa susu formula yang ada saat ini aman dikonsumsi.
Susu yang ditujukan untuk bayi usia nol hingga satu tahun itu sudah menjalani uji mutu yang ditentukan Kementerian Kesehatan dan sejauh ini tidak ditemukan kasus pencemaran bakteri. "Pemerintah menjamin, susu formula itu layak konsumsi," ujarnya lagi.
Eny juga mengatakan bahwa ia tidak berupaya menutupi merek-merek yang kerap diminta untuk dipublikasi. "Saya bukannya pura-pura tidak tahu, tapi memang benar-benar tidak tahu," kata Eny seraya beranjak dari kerumunan wartawan.
Ia pun mengatakan bahwa ia tidak pernah merekomendasikan pemberian susu formula bagi bayi nol hingga satu tahun. "Yang terbaik adalah ASI, ASI, ASI dan ASI," kata Eny.
Inilah leluhur Endang Rahayu Sedyaningsih di Jambi. (aye)
Sebagai putri daerah, Eny -sapaan akrab Menkes- akan mengunjungi `Rumah Tuo', rumah yang menjadi tempat tinggal buyut Eny dan berziarah di makam leluhurnya.
Walau kali pertama Eny menginjakkan kaki di Jambi, keponakan Eny, Soni Pratomo mengatakan bahwa Eny merupakan sosok yang loyal dan perhatian pada keluarga. "Tante Eny tetap menjalin silaturahmi walau dipisahkan jarak," ujar Soni (41), Jumat (18/2).
Sedangkan sebagai aparat negara, sekitar pukul 09:00, Endang berkunjung ke sebuah Posyandu di Kelurahan Paal Lima, Kecamatan Kota Baru, Kota Jambi. Eny mengatakan Posyandu Kasuari 21 dapat menjadi contoh bagi seluruh posyandu di Indonesia. "Nanti saya buat video-nya," ujar Eny diiringi tepuk tangan warga, Jumat (18/2).
Posyandu Kasuari 21 layak dijadikan contoh karena posyandu itu dapat mensinergikan diri ke dalam masyarakat di RT 21 Kelurahaan Paal Lima, Kecamatan Kota Baru, Kota Jambi. "Saya bangga ada Posyandu yang sangat teratur dan lengkap," ujar Eny.
Belasan kader Posyandu Kasuari 21 yang telah mengabdi selama 15 tahun pun tidak luput dari perhatian Eny. Mereka mendapat bingkisan dan piagam sebagai penghargaan atas kerja mereka selama belasan tahun.
"Saya bangga, ternyata di Posyandu ini juga ada kader laki-laki," tambah Eny.
Di sela-sela kunjungan di Posyandu 21, Eny sempat pula menyinggung pemanfaatan susu formula.
Eny memberikan arahan kepada publik agar hati-hati dalam memberikan susu formula. Susu formula adalah susu yang ditujukan bagi bayi usia nol hingga satu tahun dan dikonsumsi hanya bila terpaksa, ujar Eny, Jumat (18/2). "Saya tidak menganjurkan susu formula, yang terbaik adalah ASI," katanya.
Pada kunjungan kali ini, Eny disambut Gubernur Jambi Hasan Basri Agus (HBA). Dalam kata sambutannya, HBA berharap agar Eny dapat memperjuangkan peningkatan standar kesehatan masyarakat Jambi. "Ibu adalah putri Jambi, saya harap bisa berbuat banyak untuk Jambi," ujar HBA.
Setelah kunjungan di Posyandu Kasuari 21 berakhir sekitar pukul 12.00, Eny melanjutkan kunjungannya ke RSUD Mattaher, Kota Jambi. Kedatangan Eny disambut puluhan perawat dan dokter yang bertugas di RSUD Mattaher.
Kendaraan tertata rapi, lorong-lorong rumah sakit tampak lebih bersih dan tidak ada asap rokok di lobby RSUD Mattaher. Dalam kesempatan itu, Direktur RSUD Mattaher Ali Imran mempresentasikan sebuah maket yang menunjukkan rencana pengembangan RSUD Mattaher.
Ia mengharapkan dukungan APBN agar rencana itu dapat terlaksana di tahun 2012. "Kapasitas rumah sakit akan bertambah," ujar Ali Imran.
Setelah mengunjungi RSUD Mattaher, Eny dikawal Ajudannya Merry kembali ke hotel Abadi Suite untuk beristirahat.
Sekitar pukul 14.00, Eny berkunjung ke rumah Sakit Siloam Hospitals sekaligus meresmikan penggunaan rumah sakit tersebut.
Eny pun berpesan agar Siloam Hospitals selalu meningkatkan mutu pelayanan bagi pelanggan internal dan eksternal khususnya masyarakat Jambi serta menerima Askes, Jamkesmas dan Jamkesda yang diajukan masyarakat kurang mampu.
Di sela-sela kunjungannya ke Jambi, Endang bersedia meluangkan waktu menjawab beberapa pertanyaan terkait masalah susu formula yang dilontarkan wartawan dari berbagai media lokal dan nasional.
Endang mengatakan bahwa Institut Pertanian Bogor (IPB) tidak berada di bawah Kementerian Kesehatan sehingga ia tidak bisa memaksa IPB untuk mempublikasikan hasil penelitian yang mereka lakukan.
Dalam sesi wawancara singkat itu, Eny kembali menegaskan bahwa susu formula yang ada saat ini aman dikonsumsi.
Susu yang ditujukan untuk bayi usia nol hingga satu tahun itu sudah menjalani uji mutu yang ditentukan Kementerian Kesehatan dan sejauh ini tidak ditemukan kasus pencemaran bakteri. "Pemerintah menjamin, susu formula itu layak konsumsi," ujarnya lagi.
Eny juga mengatakan bahwa ia tidak berupaya menutupi merek-merek yang kerap diminta untuk dipublikasi. "Saya bukannya pura-pura tidak tahu, tapi memang benar-benar tidak tahu," kata Eny seraya beranjak dari kerumunan wartawan.
Ia pun mengatakan bahwa ia tidak pernah merekomendasikan pemberian susu formula bagi bayi nol hingga satu tahun. "Yang terbaik adalah ASI, ASI, ASI dan ASI," kata Eny.
Inilah leluhur Endang Rahayu Sedyaningsih di Jambi. (aye)
*tribunjambi.com
0 komentar:
Posting Komentar
free comment,but not spam :)