Sekitar 300 orang meminta reformasi politik dan kenaikan gaji dalam demonstrasi damai di Oman pada Jumat (18/2/2011) saat pergolakan yang berkembang menjadi aksi kekerasan terjadi di negara Timur Tengah dan Afrika Utara lain. Perempuan dan laki-laki berkumpul di Ruwi, satu distrik perdagangan di ibu kota, setelah menjalankan ibadah dan menyanyikan kalimat "kami menginginkan demokrasi", sedangkan yang lainnya berteriak "penambahan upah dan pekerjaan".
"Harga makanan dan barang lain telah naik dua kali lipat dalam tiga tahun terakhir... kenaikan upah tidaklah cukup," kata seorang pelajar, Mohammed Hashil kepada Reuters.
Demonstran melakukan aksi selama sekitar satu jam kemudian meninggalkan lokasi, tidak ada laporan mengenai penangkapan demonstran. Pihak kerajaan telah menaikkan gaji pekerja nasional di sektor swasta dari 200 rial (520 dollar AS) per bulan dari yang tadinya hanya 140 rial, kata kantor berita Oman News Agency (ONA) pada pekan ini. Tidak ada angka resmi mengenai pengangguran, namun badan intelijen Amerika CIA memperkirakan sejak 2004 angkanya sebesar 15 persen.
Negara-negara Arab telah melakukan beberapa tindakan untuk menenangkan penduduk mereka agar tidak mengikuti pergolakan populer yang menggulingkan pemimpin di Tunisia dan Mesir. Demonstran di Musca juga meminta menteri-menteri di kabinet tidak menjabat lebih dari empat tahun. "Kabinet harus ditunjuk oleh Dewan Syura karena anggota-anggotanya dipilih. Kami tidak dapat memiliki menteri yang menjabat selama 10 hingga 20 tahun, hal tersebut memicu korupsi," kata seorang demonstran yang tidak ingin menyebutkan namanya.
Pada 1992, Sultan Qaboos bin Said membentuk parlemen yang disebut Majelis Syura yang beranggotakan 84 orang yang dipilih oleh warga dari 61 distrik. Namun parlemen hanya memberikan saran dan tidak memiliki kekuasaan legislatif.
Partisipasi warga Oman di sektor swasta diperkirakan 19 persen, namun lebih dari satu juta warga Oman tidak terdaftar sebagai pekerja swasta dan membuka usaha sendiri di bidang ritel, pertanian, dan industri penginapan tempat mereka menjalankan bisnis kerajinan tangan tanpa izin seperti tembikar, tenun, dan kerajinan perak.
Inflasi di negara produsen minyak non-OPEC ini meningkat menjadi 4,2 persen pada Desember 2010 dibanding tahun sebelumnya, dan harga meningkat 0,7 persen dari bulan sebelumnya karena biaya pangan yang meningkat.
*kompas.com
0 komentar:
Posting Komentar
free comment,but not spam :)