Puluhan warga Desa Karang Mendapo, Kecamatan Pauh, Kabupaten Sarolangun memenuhi sebuah sal di Rumah Sakit Umum Abdul Manap Jambi, Minggu (16/1). Mereka menunggui korban penembakan polisi dalam peristiwa Sabtu berdarah di areal perkebunan sawit.
Seperti diwartakan, enam petani tertembak dalam bentrok polisi-petani, Sabtu di perkebunan sawit. Dalam bentrok itu, enam petani tertembak, sementara dua polisi mengalami luka ringan. Korban penembakan dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah Raden Mattaher Jambi, namun keesokan harinya, empat korban dipindah ke RSU Abdul Manap Jambi.
"Kami menunggu saja, enam orang kena tembak. Yang menunggu di sini semua warga desa dan keluarga," kata Acuoi (32), warga Desa Karang Menapo di emperan UGD RSU Abdul Manap, Minggu (16/1).
Para penunggu duduk lesehan di luar ruang sal perawatan, sementara beberapa lainnya tampak berdiri di samping tempat tidur pasien. Tiga korban Saipul (43), Munawir (22) dan Fahmi (30) tergolek di tempat tidur dengan luka tembakan. Sementara satu korban lain, Suhendri yang tertembak di bawah ketiak lengan kirinya masih sanggup berjalan menemui warga.
"Kami kemarin datang ingin menanyakan saja, kenapa malah ditembak," ujar Acuoi dengan nada datar mengulas kejadian penembakan tersebut.
Pertanyaan yang sama muncul dari warga lainnya. Mereka tak habis pikir kenapa niat bertanya malah disambut tembakan membabi-buta aparat kepolisian. Diceritakan para penunggu ini, niatan mereka untuk menanyakan kenapa menangkap para pengojek yang hendak mengantar hasil panen.
"Tembakan langsung ke arah kami. Ibu-ibu pontang-panling lari," cerita Saipul. "Kami langsung diserang dar...dar...dar," tambah Saipul yang terkena dua tembakan.
Seperti diwartakan, enam petani tertembak dalam bentrok polisi-petani, Sabtu di perkebunan sawit. Dalam bentrok itu, enam petani tertembak, sementara dua polisi mengalami luka ringan. Korban penembakan dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah Raden Mattaher Jambi, namun keesokan harinya, empat korban dipindah ke RSU Abdul Manap Jambi.
"Kami menunggu saja, enam orang kena tembak. Yang menunggu di sini semua warga desa dan keluarga," kata Acuoi (32), warga Desa Karang Menapo di emperan UGD RSU Abdul Manap, Minggu (16/1).
Para penunggu duduk lesehan di luar ruang sal perawatan, sementara beberapa lainnya tampak berdiri di samping tempat tidur pasien. Tiga korban Saipul (43), Munawir (22) dan Fahmi (30) tergolek di tempat tidur dengan luka tembakan. Sementara satu korban lain, Suhendri yang tertembak di bawah ketiak lengan kirinya masih sanggup berjalan menemui warga.
"Kami kemarin datang ingin menanyakan saja, kenapa malah ditembak," ujar Acuoi dengan nada datar mengulas kejadian penembakan tersebut.
Pertanyaan yang sama muncul dari warga lainnya. Mereka tak habis pikir kenapa niat bertanya malah disambut tembakan membabi-buta aparat kepolisian. Diceritakan para penunggu ini, niatan mereka untuk menanyakan kenapa menangkap para pengojek yang hendak mengantar hasil panen.
"Tembakan langsung ke arah kami. Ibu-ibu pontang-panling lari," cerita Saipul. "Kami langsung diserang dar...dar...dar," tambah Saipul yang terkena dua tembakan.
*tribunjambi.com
0 komentar:
Posting Komentar
free comment,but not spam :)