Direktur Jenderal Sejarah dan Purbakala Kementerian Kebudayaandan Pariwsata Aurora Tambunan MSc memberikan acungan jempol untuk Jambi. Pawai budaya perayaan hari ulang tahun Provinsi Jambi ke-54 yang digelar kemarin disebut-sebut sebagai wonderful of Jambi.
Apa yang telah dilakukan oleh Pemprov Jambi dianggap telah sejalan dengan brand pariwisata nasional yang baru, yaitu Wonderful Indonesia. Keragaman seni budaya yang keluar dalam pawai merupakan cerminan pariwisata yang ada.
"Saya hanya bisa acungkan dua jempol, itu keren banget. itu mencerminkan budaya bangsa kita," ujar Aurora Tambunan, Sabtu (8/1).
Menteri Kebudayaan dan Pariwisata, Jero Wacik dikatakan oleh Aurora telah merencanakan brand pariwisata nasional yang baru, yaitu Wonderful Indonesia. Apa yang telah dilakukan Jambi dengan mengangkat budaya daerah disebutkan tepat.
"Keren banget," ujar Aurora.
Keanekaragaman budaya suku bangsa yang ada di Jambi kemarin tampail dalam pawai. Aurora sebelumnya tidak menyangka ada berbagai macam adat daerah tampil dalam pawai, setelah seusai acara, kekaguman itu baru dikeluarkannya ketika wawancara dengan wartawan.
"Ternyata tadi ada juga budaya Batak ada, Jawa juga ada, budaya Padang juga ada," katanya.
Pawai budaya kemarin memang menampilkan budaya berbagai suku bangsa yang ada. Ada pakaian adat berbagai dari Jambi, Batak, Jawa, Minang. Untuk adat istiadat ada penampilan kata berbalas pantun oleh pengiring pengantin, sebuah adat masyarakat Jambi ketika mengantar pengantin pria ke tempat pengantin wanita.
Selain itu untuk kesenian tampil juga pencak silat, reog Ponorogo, alat musik pukul Jambi, performance art pengusir burung yang merupakan ciri khas masyarakat agraris. Sementara tak kalah ramai juga kelompok drumband berbagai sekolah ambil bagian.
Berbagai suku bangsa yang ada tampil dalam acara ini, Melayu, Jawa, Tioghoa, Batak, dan masih banyak lagi. Dengan antusian mereka tampil walaupun sinar matahari terik menyengat.
Selama tiga menit rombongan yang panjangnya mencapai dua kilometer ini, masing -masing tampil didepan panggung yang disaksikan Aurora Tambunan, Gubernur Hasan Basri Agus, beserta pejabat provinsi. Lambaian tangan tampak ketika peserta pawai lewat.
Sebelumnya sekitar pukul 08.00 ratusan peserta ini berkumpul di Museum Negeri Jambi. Mobil hias dan aneka macam pakaian dan peralatan yang mereka kenakan menyita perhatian pengguna jalan yang lewat. Dari depan museum rombongan berjalan pelan menuju kantor Gubernur Jambi Telanaipura.
Di sepanjang jalan, masyarakat yang menyaksikan terlihat gembira melihat pawai yang jarang sekali diadakan, apalagi dengan menampilkan adat istiadat banyak daerah.
"Senang sekali melihat pawai ini, kan jarang ada pawai kayak gini," kata Novita, ibu rumah tangga yang mengajak anaknya menyaksikan acara tersebut.
Apa yang telah dilakukan oleh Pemprov Jambi dianggap telah sejalan dengan brand pariwisata nasional yang baru, yaitu Wonderful Indonesia. Keragaman seni budaya yang keluar dalam pawai merupakan cerminan pariwisata yang ada.
"Saya hanya bisa acungkan dua jempol, itu keren banget. itu mencerminkan budaya bangsa kita," ujar Aurora Tambunan, Sabtu (8/1).
Menteri Kebudayaan dan Pariwisata, Jero Wacik dikatakan oleh Aurora telah merencanakan brand pariwisata nasional yang baru, yaitu Wonderful Indonesia. Apa yang telah dilakukan Jambi dengan mengangkat budaya daerah disebutkan tepat.
"Keren banget," ujar Aurora.
Keanekaragaman budaya suku bangsa yang ada di Jambi kemarin tampail dalam pawai. Aurora sebelumnya tidak menyangka ada berbagai macam adat daerah tampil dalam pawai, setelah seusai acara, kekaguman itu baru dikeluarkannya ketika wawancara dengan wartawan.
"Ternyata tadi ada juga budaya Batak ada, Jawa juga ada, budaya Padang juga ada," katanya.
Pawai budaya kemarin memang menampilkan budaya berbagai suku bangsa yang ada. Ada pakaian adat berbagai dari Jambi, Batak, Jawa, Minang. Untuk adat istiadat ada penampilan kata berbalas pantun oleh pengiring pengantin, sebuah adat masyarakat Jambi ketika mengantar pengantin pria ke tempat pengantin wanita.
Selain itu untuk kesenian tampil juga pencak silat, reog Ponorogo, alat musik pukul Jambi, performance art pengusir burung yang merupakan ciri khas masyarakat agraris. Sementara tak kalah ramai juga kelompok drumband berbagai sekolah ambil bagian.
Berbagai suku bangsa yang ada tampil dalam acara ini, Melayu, Jawa, Tioghoa, Batak, dan masih banyak lagi. Dengan antusian mereka tampil walaupun sinar matahari terik menyengat.
Selama tiga menit rombongan yang panjangnya mencapai dua kilometer ini, masing -masing tampil didepan panggung yang disaksikan Aurora Tambunan, Gubernur Hasan Basri Agus, beserta pejabat provinsi. Lambaian tangan tampak ketika peserta pawai lewat.
Sebelumnya sekitar pukul 08.00 ratusan peserta ini berkumpul di Museum Negeri Jambi. Mobil hias dan aneka macam pakaian dan peralatan yang mereka kenakan menyita perhatian pengguna jalan yang lewat. Dari depan museum rombongan berjalan pelan menuju kantor Gubernur Jambi Telanaipura.
Di sepanjang jalan, masyarakat yang menyaksikan terlihat gembira melihat pawai yang jarang sekali diadakan, apalagi dengan menampilkan adat istiadat banyak daerah.
"Senang sekali melihat pawai ini, kan jarang ada pawai kayak gini," kata Novita, ibu rumah tangga yang mengajak anaknya menyaksikan acara tersebut.
*tribunjambi.com
0 komentar:
Posting Komentar
free comment,but not spam :)