Nilai tukar rupiah di pasar spot antarbank Jakarta diprediksi tidak akan bergerak banyak atau menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada transaksi hari ini, Rabu 22 September 2010.
Emmanuel Krisnijayanto, dealer valas PT Bank CIMB Niaga Tbk berpendapat, aksi Bank Sentral Indonesia (BI) yang terus melakukan intervensi sepertinya akan menahan pergerakan positif rupiah terhadap dolar AS.
"Harusnya, kalau tidak ada intervensi BI, mata uang lokal tersebut bisa menguat di kisaran level 8.700-8.800 per dolar AS," ujar dia kepada VIVAnews di Jakarta, hari ini.
Dia mengakui, bank sentral melakukan hal tersebut untuk menjaga agar para eksportir kita tidak mengalami kerugian atas penguatan rupiah. "Makanya, cadangan devisa kita terus ditingkatkan agar rupiah stabil," tutur Emmanuel.
Emmanuel memperkirakan, kurs rupiah akan bergerak di kisaran level 8.950-8.970 per dolar AS hingga berakhirnya perdagangan hari ini. Sebab, meski dana asing (capital inflow) masuk ke lantai bursa, intervensi BI akan menahan penguatan rupiah.
"Pagi tadi, rupiah dibuka di kisaran 8.955-8.960 per dolar AS dan saat ini sedang bercokol di 8.950 per dolar AS," kata dia.
Berdasarkan data transaksi di Bloomberg hari ini pukul 08.30 WIB, mata uang nasional tersebut berada di posisi 8.955 per dolar AS. Sedangkan pada penutupan Selasa 21 September 2010, di pasar spot antarbank Jakarta, mata uang lokal itu berakhir pada kisaran 8.970-8.975 per dolar AS.
Sementara itu, menurut data kurs tengah mata uang asing Bank Indonesia kemarin, rupiah bertengger di level 8.968 per dolar AS dari perdagangan akhir pekan lalu di posisi 8.979 per dolar AS.
Emmanuel Krisnijayanto, dealer valas PT Bank CIMB Niaga Tbk berpendapat, aksi Bank Sentral Indonesia (BI) yang terus melakukan intervensi sepertinya akan menahan pergerakan positif rupiah terhadap dolar AS.
"Harusnya, kalau tidak ada intervensi BI, mata uang lokal tersebut bisa menguat di kisaran level 8.700-8.800 per dolar AS," ujar dia kepada VIVAnews di Jakarta, hari ini.
Dia mengakui, bank sentral melakukan hal tersebut untuk menjaga agar para eksportir kita tidak mengalami kerugian atas penguatan rupiah. "Makanya, cadangan devisa kita terus ditingkatkan agar rupiah stabil," tutur Emmanuel.
Emmanuel memperkirakan, kurs rupiah akan bergerak di kisaran level 8.950-8.970 per dolar AS hingga berakhirnya perdagangan hari ini. Sebab, meski dana asing (capital inflow) masuk ke lantai bursa, intervensi BI akan menahan penguatan rupiah.
"Pagi tadi, rupiah dibuka di kisaran 8.955-8.960 per dolar AS dan saat ini sedang bercokol di 8.950 per dolar AS," kata dia.
Berdasarkan data transaksi di Bloomberg hari ini pukul 08.30 WIB, mata uang nasional tersebut berada di posisi 8.955 per dolar AS. Sedangkan pada penutupan Selasa 21 September 2010, di pasar spot antarbank Jakarta, mata uang lokal itu berakhir pada kisaran 8.970-8.975 per dolar AS.
Sementara itu, menurut data kurs tengah mata uang asing Bank Indonesia kemarin, rupiah bertengger di level 8.968 per dolar AS dari perdagangan akhir pekan lalu di posisi 8.979 per dolar AS.
*Sumber:www.vivanews.com
0 komentar:
Posting Komentar
free comment,but not spam :)