Sejak Rabu (7/9) lalu Kabupaten Sarolangun sudah mulai dilanda kabut asap akibat dari pembakaran hutan. Bahkan kabut asap tersebut hingga kemarin Jumat (9/9) kian parah. Sehingga para kendaraan yang melintas harus menggunakan lampu malam karena pendeknya jarak pandang. Berdasarkan pantauan Harian ini kemarin, jarak pandang berkisar 15 meter hingga 20 meter.
Kabut asap tersebut dari pagi hingga sore hari belum tampak adanya mengalami penurunan ketebalan namun bertambah. Kejadian kabut asap ini sendiri selain mempengaruhi jarak pandang, juga berakibat mudahnya terserang penyakit seperti inpeksi saluran pernapasan atas (ISPA).
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sarolangun H Adnan SE M.Kes, dikonfirmasi membenarkan mudahnya terjangkit penyakit tersebut. Untuk itu pihaknya pada pagi kemarin membagi sekitar 2.000 masker berkerjasama dengan polisi lalullintas dengan gratis kepada masyarakat.
‘’Dengan kondisi kabut asap ini, Dinkes mengajak seluruh masyarakat waspada dengan penyakit ISPA dan mencegahnya dengan menggunakan masker," ujarnya. Dikatakan Adnan, hari ini (Sabtu) Dinkes membagikan masker di seluruh PAUD dan TK yang tersebar di 10 kecamatan di Sarolangun. ‘’Pasalnya, anak-anak mudah terjangkit penyakit ISPA, karena kekebalan tubuh masih lemah," kata Adnan. Sementara itu, Adnan menuturkan selain penyakit ISPA rawan terjadi, masyarakat diminta mengonsumsi air bersih. Karena penyakit muntaber juga rawan terjadi di musim kemarau seperti saat ini. (cai)
*metrojambi.com
0 komentar:
Posting Komentar
free comment,but not spam :)