Laporan terbaru disampaikan Majalah Israel Today mengenai perkembangan terbaru Lebanon. Media tersebut menuliskan, sekalipun Amerika Serikat begitu mempertahankan Saad Hariri, langkah yang diambil Hizbullah berhasil mempermalukan Barack Obama.
Demikian dilaporkan Fars News, Jumat (14/1). Situs majalah Israel Today dalam sebuah laporan berjudul ‘Hizbullah Permalukan Obama' menganalisa transformasi terbaru Lebanon dan pengunduran diri 11 menteri kabinet Lebanon dan bubarnya kabinet Saad Hariri.
Majalah ini menulis, pada saat Saad Hariri tengah melakukan perundingan di Washington bersama Barack Obama, pengunduran diri menteri-menteri Hizbullah dan aliansinya telah menciptakan krisis di kabinet Lebanon yang memaksa Saad Hariri kembali ke negaranya.
Israel Today kemudian mengkaji tujuan Hizbullah Lebanon terkait pengunduran diri menteri-menteri dari partai-partai politik yang beraliansi dengannya dengan melontarkan sebuah pertanyaan, apakah Hizbullah dengan langkah yang dilakukannya ingin menguasai kabinet atau dengan langkah yang diambilnya ini Hizbullah ingin mengubah peta politik di Lebanon dan mempermalukan Amerika?.
Majalah Israel ini melanjutkan laporannya, Amerika begitu bergantung pada Saad Hariri untuk menyukseskan tujuan-tujuan strategisnya di Lebanon. Namun kenyataan yang terjadi, justru Hizbullah yang mempermalukan Obama dan Hariri.
Ditambahkannya, sebelumnya ketika negara-negara Arab tidak bersedia mengakui Israel, Moshe Sharit, Menteri Luar Negeri pertama Zionis Israel mengatakan, "Saya tidak tahu negara Arab mana yang pertama kali menandatangani nota kesepahaman perdamaian dengan Israel, namun yang saya tahu adalah Lebanon adalah negara kedua yang akan berdamai dengan Israel."
Di akhir ulasannya Israel Today menulis, Lebanon yang digambarkan Moshe Sharit kini sudah tidak ada lagi dan kita tengah menghadapi sebuah negara Lebanon yang benar-benar lain."
Demikian dilaporkan Fars News, Jumat (14/1). Situs majalah Israel Today dalam sebuah laporan berjudul ‘Hizbullah Permalukan Obama' menganalisa transformasi terbaru Lebanon dan pengunduran diri 11 menteri kabinet Lebanon dan bubarnya kabinet Saad Hariri.
Majalah ini menulis, pada saat Saad Hariri tengah melakukan perundingan di Washington bersama Barack Obama, pengunduran diri menteri-menteri Hizbullah dan aliansinya telah menciptakan krisis di kabinet Lebanon yang memaksa Saad Hariri kembali ke negaranya.
Israel Today kemudian mengkaji tujuan Hizbullah Lebanon terkait pengunduran diri menteri-menteri dari partai-partai politik yang beraliansi dengannya dengan melontarkan sebuah pertanyaan, apakah Hizbullah dengan langkah yang dilakukannya ingin menguasai kabinet atau dengan langkah yang diambilnya ini Hizbullah ingin mengubah peta politik di Lebanon dan mempermalukan Amerika?.
Majalah Israel ini melanjutkan laporannya, Amerika begitu bergantung pada Saad Hariri untuk menyukseskan tujuan-tujuan strategisnya di Lebanon. Namun kenyataan yang terjadi, justru Hizbullah yang mempermalukan Obama dan Hariri.
Ditambahkannya, sebelumnya ketika negara-negara Arab tidak bersedia mengakui Israel, Moshe Sharit, Menteri Luar Negeri pertama Zionis Israel mengatakan, "Saya tidak tahu negara Arab mana yang pertama kali menandatangani nota kesepahaman perdamaian dengan Israel, namun yang saya tahu adalah Lebanon adalah negara kedua yang akan berdamai dengan Israel."
Di akhir ulasannya Israel Today menulis, Lebanon yang digambarkan Moshe Sharit kini sudah tidak ada lagi dan kita tengah menghadapi sebuah negara Lebanon yang benar-benar lain."
*republika.co.id
0 komentar:
Posting Komentar
free comment,but not spam :)