Saat ini provinsi jambi memasuki iklim ekstrim yang muncul akibat bertemunya dua musim yakni musim kemarau dan musim penghujan atau musim peralihan. Pada musim ini kondisi cuaca yang ditemukan adalah munculnya curah hujan disertai petir dan angin kencang.
"Saat ini sedang memasuki musim peralihan, pada musim ini hujan biasanya disertai petir dan angin kencang," sebut Kurnianingsih Koordinator Pengkajian dan Informasi Cuaca BMG Jambi.
Menurutnya dengan munculnya hujan, bisa memadamkan titik api yang ada. Efek langsungnya adalah menurunnya kadar kabut asap yang ada selama melanda Jambi.
Dikatakannya, kondisi cuaca jambi untuk hari ini (16/09)sudah mulai membaik. Dari pantauan jarak pandang hari ini sudah sejauh tiga kilometer pada pukul 07.00 WIB.
Pada pukul 09.00 WiB cuaca semakin membaik hingga jarak pandang mencapai sembilan kilometer. Hal ini berlangsung hingga pukul 11.00 WIB, bahkan jarak semakin baik mencapai 10 kilometer.
Namun pada pukul 12.30 Wib tadi siang, jarak pandang menurun drastis menjadi 3.000 meter hingga pukul 13.00 Wib. Namun kondisi ini tidak berlangsung lama, sebab pada pukul 14.00 WIB jarak pandang naik menjadi 5.000 meter.
"Untuk arah angin sudah berubah arah, saat ini angin dari selatan/barat daya dengan kecepatan 4-7 knot," tambahnya. Kecepatan angin ini menurut Kurnianingsih tergolong lemah, sebab pada musim kemarau angin biasanya bertiup lebih kencang.(eon)
Namun pada pukul 12.30 Wib tadi siang, jarak pandang menurun drastis menjadi 3.000 meter hingga pukul 13.00 Wib. Namun kondisi ini tidak berlangsung lama, sebab pada pukul 14.00 WIB jarak pandang naik menjadi 5.000 meter.
"Untuk arah angin sudah berubah arah, saat ini angin dari selatan/barat daya dengan kecepatan 4-7 knot," tambahnya. Kecepatan angin ini menurut Kurnianingsih tergolong lemah, sebab pada musim kemarau angin biasanya bertiup lebih kencang.(eon)
*metrojambi.com
0 komentar:
Posting Komentar
free comment,but not spam :)