Penghormatan diberikan Lembaga Adat Melayu (LAM) Jambi Provinsi Jambi terhadap Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Dalam Musyawarah Adat Rumpun Melayu se-Sumatera, SBY mendapat gelar adat Sri Paduko Maharajo Noto Negoro. "Ini berarti yang mulia di atas pembesar yang mengatur pemerintahan negara," kata Ketua Lembaga Adat Melayu Jambi Provinsi Jambi, Hasip Kalimuddin Syam menjelaskan arti dari gelar tersebut, Rabu (21/9) malam.
Sebuah upacara adat di Balairung Sari LAM Jambi dilakukan dalam prosesi pemberian gelar. Prosesi sendiri dimulai dengan prosesi menginjak kepala kerbau ketika hendak memasuki balairung. Prosesi menginjak kepala kerbau memiliki makna tanda kemakmuran negeri.
Bersamaan dengan pemberian gelar adat terhadap SBY, Ibu Ani Yudhoyono juga mendapat penghargaan dari LAM Jambi, yaitu Karang Setio dan diberi liontin Sri Tanjung Selilit.
Tampak hadir di Balairung Sari LAM Jambi, beberapa menteri Kabinet Indonesia Bersatu II. Menteri-menteri tersebut adalah Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Jero Wacik, Menteri Koperasi, Menteri Dalam Negeri, Menteri Pendidikan Nasional, Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan, Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi, Sekretaris Kabinet.
Di kunjungan kali yang kedua di Provinsi Jambi, pada hari ke dua (besok; red) Presiden SBY akan mengunjungi Candi Muaro Jambi, kemudian melanjutkan ke Desa Niaso Kabupaten Muaro Jambi untuk menyadap karet. (sud)
*tribunjambi.com
0 komentar:
Posting Komentar
free comment,but not spam :)