Menkominfo Tifatul Sembiring mengatakan bahwa rating atau jumlah penonton sebuah tayangan televisi telah menjelma menjadi berhala baru. Karena itu, demi mengejar (rating)-nya, pengelola tayangan tidak segan-segan mengorbankan karakter bangsa.
Pernyataan itu disampaikannya saat membuka seminar nasional 'Kesiapan Implementasi Sistem Penyiaran Televisi Digital di Indonesia' pada puncak peringatan Hari Penyiaran Nasional di Solo, Jawa Tengah, Jumat (1/4).
"Rating boleh dikejar, iklan boleh dikejar, tapi jangan korbankan national building," tegasnya di hadapan peserta yang berasal dari komisioner Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) dan insan penyiaran dari berbagai daerah di Indonesia itu.
Tifatul mengaku sangat prihatin dengan kondisi itu. Karakter asli bangsa Indonesia yang mengedepankan sopan santun kini hilang. Baru sekarang ini ada orang yang mencaci-maki pemimpinnya dan disaksikan orang banyak.
"Saya tidak anti dengan kritik, tetapi sampaikanlah secara sopan," tegasnya.
Dunia penyiaran juga secara tidak langsung telah mengajarkan kepada generasi muda untuk tidak menghormati orang yang lebih tua. Terkadang, sikap seperti itu memang diperlihatkan dalam balutan komedi. Tetapi, tetap saja itu mengajarkan sikap tidak menghormati orang yang lebih tua.
"Padahal, karakter kita menghormati orang yang lebih tua," kata menteri dari Partai Keadilan Sejahtera itu. (FR/OL-11)
Pernyataan itu disampaikannya saat membuka seminar nasional 'Kesiapan Implementasi Sistem Penyiaran Televisi Digital di Indonesia' pada puncak peringatan Hari Penyiaran Nasional di Solo, Jawa Tengah, Jumat (1/4).
"Rating boleh dikejar, iklan boleh dikejar, tapi jangan korbankan national building," tegasnya di hadapan peserta yang berasal dari komisioner Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) dan insan penyiaran dari berbagai daerah di Indonesia itu.
Tifatul mengaku sangat prihatin dengan kondisi itu. Karakter asli bangsa Indonesia yang mengedepankan sopan santun kini hilang. Baru sekarang ini ada orang yang mencaci-maki pemimpinnya dan disaksikan orang banyak.
"Saya tidak anti dengan kritik, tetapi sampaikanlah secara sopan," tegasnya.
Dunia penyiaran juga secara tidak langsung telah mengajarkan kepada generasi muda untuk tidak menghormati orang yang lebih tua. Terkadang, sikap seperti itu memang diperlihatkan dalam balutan komedi. Tetapi, tetap saja itu mengajarkan sikap tidak menghormati orang yang lebih tua.
"Padahal, karakter kita menghormati orang yang lebih tua," kata menteri dari Partai Keadilan Sejahtera itu. (FR/OL-11)
*mediaindonesia.com
0 komentar:
Posting Komentar
free comment,but not spam :)