Setelah dilakukan zero survei oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) dan Komisi Penanggulangan AIDS beberapa waktu lalu, ternyata kawasan lokalisasi Payo Sigadung atau biasa disebut Pucuk itu, masih menempati ranking satu untuk penyebaran HIV di Kota Jambi. Hal ini disampaikan Kadinkes Kota Jambi, drg Irawati Sukandar, kemarin (14/3).
Ia menjelaskan, zero survei bertujuan untuk mengetahui seberapa banyak masyarakat yang positif terjangkit HIV/AIDS serta penanganannya ke depan.Dikatakannya, dari survei itu memang beberapa warga mengalami positif HIV/AIDS, “Dari survei, kita menemukan beberapa yang positif HIV/AIDS, selanjutnya telah dilakukan berbagai penyuluhan,” ungkapnya. Namun, ketika ditanyakan berapa jumlah penderita HIV/AIDS terbaru di Kota Jambi setelah dilakukan zero survei, ia mengaku kalau sejauh ini datanya masih diolah dan belum bisa dipublikasikan.
Disebutkannya, pada pertemuan Komisi Penanggulangan AIDS Kota Jambi yang akan datang, akan dilakukan penyuluhan lintas sektoral kepada sekolah-sekolah maupun pada daerah yang rawan terkena HIV/AIDS.
Ia menyebutkan, daerah paling rawan terkena HIV/AIDS, adalah Payo Sigadung dan Langit Biru serta beberapa tempat lainnya. “Tidak hanya itu, penghuni Lapas juga rawan terjangkit HIV/AIDS,” tukasnya.
Penyuluhan terhadap anak sekolah memberikan materi mengenai kesehatan reproduksi serta pencegahan terhadap HIV/AIDS. Sedangkan penyuluhan yang dilakukan kepada Pekerja Seks Komersial (PSK) adalah bagaimana caranya menghindari diri dari HIV/AIDS. “Salah satunya menggunakan kondom,” katanya.Untuk kondom sendiri, di daerah rawan itu khususnya Payo Sigadung, kata Irawati, telah didirikan outlet kondom. “Dinkes sudah punya beberapa outlet kondom di Payo Sigadung, namanya pojok outlet kondom,” akunya lagi.
Ia menjelaskan, zero survei bertujuan untuk mengetahui seberapa banyak masyarakat yang positif terjangkit HIV/AIDS serta penanganannya ke depan.Dikatakannya, dari survei itu memang beberapa warga mengalami positif HIV/AIDS, “Dari survei, kita menemukan beberapa yang positif HIV/AIDS, selanjutnya telah dilakukan berbagai penyuluhan,” ungkapnya. Namun, ketika ditanyakan berapa jumlah penderita HIV/AIDS terbaru di Kota Jambi setelah dilakukan zero survei, ia mengaku kalau sejauh ini datanya masih diolah dan belum bisa dipublikasikan.
Disebutkannya, pada pertemuan Komisi Penanggulangan AIDS Kota Jambi yang akan datang, akan dilakukan penyuluhan lintas sektoral kepada sekolah-sekolah maupun pada daerah yang rawan terkena HIV/AIDS.
Ia menyebutkan, daerah paling rawan terkena HIV/AIDS, adalah Payo Sigadung dan Langit Biru serta beberapa tempat lainnya. “Tidak hanya itu, penghuni Lapas juga rawan terjangkit HIV/AIDS,” tukasnya.
Penyuluhan terhadap anak sekolah memberikan materi mengenai kesehatan reproduksi serta pencegahan terhadap HIV/AIDS. Sedangkan penyuluhan yang dilakukan kepada Pekerja Seks Komersial (PSK) adalah bagaimana caranya menghindari diri dari HIV/AIDS. “Salah satunya menggunakan kondom,” katanya.Untuk kondom sendiri, di daerah rawan itu khususnya Payo Sigadung, kata Irawati, telah didirikan outlet kondom. “Dinkes sudah punya beberapa outlet kondom di Payo Sigadung, namanya pojok outlet kondom,” akunya lagi.
Namun, ketika ditanyakan apakah kondom perempuan telah masuk ke Jambi, Irawati mengaku sampai saat ini belum. Karena jika sudah masuk, akan dilakukan penyuluhan terkait hal tersebut. (amh)
*metrojambi.com
0 komentar:
Posting Komentar
free comment,but not spam :)