Sekitar 40 personel kepolisian dari Polres Polewali Mandar, menyerang sejumlah anggota Satuan Polisi Pamong Praja di pos jaga kantor bupati, Kamis (6/1).Informasi yang dihimpun, seorang anggota Satpol PP yang bernama Sudirman (30) mengalami luka pecah di kepala akibat terkena benda tumpul.
Informasi lainnya menyebutkan, penyerangan dilakukan sekitar pukul 13.00 Wita. Saat itu, sekitar 6 anggota Satpol PP sedang berjaga di pos penjagaan depan pintu gerbang kantor bupati.
Tanpa disadari oleh mereka, tiba-tiba sekelompok polisi berseragam lengkap melakukan penyerangan.
Polisi mendatangi pos jaga dengan menggunakan mobil patroli dan kendaraan bermotor roda dua. Rombongan polisi ini dipimpin langsung oleh Brigadir Rudianto.
Polisi langsung mengeroyok enam anggota Satpol PP. Selain itu, mereka juga mengamuk dan merusak kaca jendela pos.
Pelaku penyerangan juga merobohkan pintu gerbang kantor pemerintah daerah setempat.
Amukan personel seragam cokelat ini baru bisa dikendalikan setelah Kepala Satuan Samapta Polres Polman, Ajun Komisaris Muhammad Imbar tiba di lokasi kejadian.
Imbar meminta pasukannya mundur dan meninggalkan lokasi kejadian. Untuk meredam insiden itu, Imbar lalu berkoordinasi dengan Muhammad Natsir selaku Sekretaris Daerah Polman.
Dalam pertemuan itu, Imbar mengaku akan mengusut tuntas dan menghukum oknum polisi yang terlibat penyerangan.
Penyerangan ini diduga dipicu oleh persoalan sepele. Sebelumnya, beberapa oknum polisi dan anggota Satpol PP melakukan pengamanan di jalan masuk sebuah perusahaan tambang, PT Isco.
Saat berusaha membongkar paksa palang jalan, warga yang memblokade jalan itu berusaha melawan. Personel Satpol PP bernama Mustajab, 38 berhasil merebut sebilah parang milik warga.
Melihat ada parang diamankan, polisi yang juga bertugas di lokasi itu meminta untuk diserahkan. Hanya saja, Mustajab enggan menyerahkan dengan alasan, situasi di lokasi kejadian belum kondusif.
"Diduga insiden itulah yang memicu terjadinya penyerangan tersebut," jelas juru bicara Polda Sulawesi Selatan dan Barat, Ajun Komisaris Besar Muhammad Siswa.
Siswa mengatakan, pimpinan Polres setempat telah melakukan penyelidikan dan pemeriksaan personel yang melakukan penyerangan.
Menurutnya, insiden tersebut berusaha dicegah agar tidak menimbulkan insiden yang lebih besar lagi.(*)
Informasi lainnya menyebutkan, penyerangan dilakukan sekitar pukul 13.00 Wita. Saat itu, sekitar 6 anggota Satpol PP sedang berjaga di pos penjagaan depan pintu gerbang kantor bupati.
Tanpa disadari oleh mereka, tiba-tiba sekelompok polisi berseragam lengkap melakukan penyerangan.
Polisi mendatangi pos jaga dengan menggunakan mobil patroli dan kendaraan bermotor roda dua. Rombongan polisi ini dipimpin langsung oleh Brigadir Rudianto.
Polisi langsung mengeroyok enam anggota Satpol PP. Selain itu, mereka juga mengamuk dan merusak kaca jendela pos.
Pelaku penyerangan juga merobohkan pintu gerbang kantor pemerintah daerah setempat.
Amukan personel seragam cokelat ini baru bisa dikendalikan setelah Kepala Satuan Samapta Polres Polman, Ajun Komisaris Muhammad Imbar tiba di lokasi kejadian.
Imbar meminta pasukannya mundur dan meninggalkan lokasi kejadian. Untuk meredam insiden itu, Imbar lalu berkoordinasi dengan Muhammad Natsir selaku Sekretaris Daerah Polman.
Dalam pertemuan itu, Imbar mengaku akan mengusut tuntas dan menghukum oknum polisi yang terlibat penyerangan.
Penyerangan ini diduga dipicu oleh persoalan sepele. Sebelumnya, beberapa oknum polisi dan anggota Satpol PP melakukan pengamanan di jalan masuk sebuah perusahaan tambang, PT Isco.
Saat berusaha membongkar paksa palang jalan, warga yang memblokade jalan itu berusaha melawan. Personel Satpol PP bernama Mustajab, 38 berhasil merebut sebilah parang milik warga.
Melihat ada parang diamankan, polisi yang juga bertugas di lokasi itu meminta untuk diserahkan. Hanya saja, Mustajab enggan menyerahkan dengan alasan, situasi di lokasi kejadian belum kondusif.
"Diduga insiden itulah yang memicu terjadinya penyerangan tersebut," jelas juru bicara Polda Sulawesi Selatan dan Barat, Ajun Komisaris Besar Muhammad Siswa.
Siswa mengatakan, pimpinan Polres setempat telah melakukan penyelidikan dan pemeriksaan personel yang melakukan penyerangan.
Menurutnya, insiden tersebut berusaha dicegah agar tidak menimbulkan insiden yang lebih besar lagi.(*)
*tribunjambi.com
0 komentar:
Posting Komentar
free comment,but not spam :)