Presiden Hu Jintao kembali mengunjungi Amerika Serikat (AS), Selasa 18 Januari 2011, selama empat hari. Berbeda dengan kunjungan ke negara yang sama lima tahun lalu, pemimpin China itu akan menerima sambutan istimewa dari tuan rumah, termasuk menghadiri jamuan makan malam kenegaraan di Gedung Putih.
Menurut stasiun televisi CNN, Hu dijadwalkan bertemu dengan Presiden Barack Obama dan berlanjut dengan santap malam kenegaraan di Gedung Putih, Rabu 19 Januari 2011 waktu setempat. Esoknya, 20 Januari 2011, Hu bertolak dari Washington DC ke Chicago selama dua hari untuk mengunjungi pabrik suku cadang mobil China dan sekolah bahasa Mandarin.
Pada pertemuan besok, Gedung Putih telah menyiapkan jamuan makan malam kenegaraan yang mewah untuk Hu dan delegasinya. Sambutan untuk pemimpin China itu kali ini berbeda jauh dengan yang dilakukan AS lima tahun lalu, yang konon membuat Beijing tersinggung.
Menurut harian The Guardian, pada kunjungan 2005, Hu disambut "ala kadarnya" oleh presiden AS saat itu, George W. Bush, yaitu berupa makan siang secara singkat. Bush dan timnya dikabarkan sengaja tidak mengadakan jamuan makan malam bagi Hu sebagai bentuk keprihatinan AS atas banyaknya kasus pelanggaran hak asasi manusia (HAM) di China.
Kali ini, saat China kian berpengaruh bagi perekonomian dunia - termasuk bagi ekonomi AS sendiri - sambutan khusus bagi pemimpinnya yang sedang bertamu wajib dilakukan. Apalagi AS memerlukan bantuan China untuk memulihkan ekonominya - terutama dalam menciptakan lapangan kerja. AS juga perlu bantuan China untuk meredam ketegangan di Semenanjung Korea dan meningkatkan tekanan atas Iran terkait isu teknologi nuklir.
Maka, acara santap malam kenegaraan untuk Hu Rabu esok akan menjadi momen pertama bagi pemimpin China di AS dalam 13 tahun terakhir. Sambutan meriah juga akan disiapkan pemerintah kota Chicago dan negara bagian Illinois saat Hu menyambangi wilayah mereka.
Sementara itu, Hu dan delegasinya juga akan disambut oleh para demonstran yang mempersoalkan kasus-kasus pelanggaran HAM di China. Mereka yang akan berunjuk rasa adalah para pendukung pro-Tibet, kaum minoritas Uighur, pro-kemerdekaan Taiwan, dan kelompok lainnya yang berjanji akan terus mengikuti Hu selama di AS.
Duta Besar China untuk AS, Zhang Yesui, mengatakan bahwa kunjungan Hu sangat penting untuk melanjutkan hubungan bilateral dan memecahkan berbagai permasalahan melalui dialog. Zhang mengatakan kedua negara dapat menciptakan ‘win-win solution’ kali ini melalui diplomasi yang positif.
Menurut stasiun televisi CNN, Hu dijadwalkan bertemu dengan Presiden Barack Obama dan berlanjut dengan santap malam kenegaraan di Gedung Putih, Rabu 19 Januari 2011 waktu setempat. Esoknya, 20 Januari 2011, Hu bertolak dari Washington DC ke Chicago selama dua hari untuk mengunjungi pabrik suku cadang mobil China dan sekolah bahasa Mandarin.
Pada pertemuan besok, Gedung Putih telah menyiapkan jamuan makan malam kenegaraan yang mewah untuk Hu dan delegasinya. Sambutan untuk pemimpin China itu kali ini berbeda jauh dengan yang dilakukan AS lima tahun lalu, yang konon membuat Beijing tersinggung.
Menurut harian The Guardian, pada kunjungan 2005, Hu disambut "ala kadarnya" oleh presiden AS saat itu, George W. Bush, yaitu berupa makan siang secara singkat. Bush dan timnya dikabarkan sengaja tidak mengadakan jamuan makan malam bagi Hu sebagai bentuk keprihatinan AS atas banyaknya kasus pelanggaran hak asasi manusia (HAM) di China.
Kali ini, saat China kian berpengaruh bagi perekonomian dunia - termasuk bagi ekonomi AS sendiri - sambutan khusus bagi pemimpinnya yang sedang bertamu wajib dilakukan. Apalagi AS memerlukan bantuan China untuk memulihkan ekonominya - terutama dalam menciptakan lapangan kerja. AS juga perlu bantuan China untuk meredam ketegangan di Semenanjung Korea dan meningkatkan tekanan atas Iran terkait isu teknologi nuklir.
Maka, acara santap malam kenegaraan untuk Hu Rabu esok akan menjadi momen pertama bagi pemimpin China di AS dalam 13 tahun terakhir. Sambutan meriah juga akan disiapkan pemerintah kota Chicago dan negara bagian Illinois saat Hu menyambangi wilayah mereka.
Sementara itu, Hu dan delegasinya juga akan disambut oleh para demonstran yang mempersoalkan kasus-kasus pelanggaran HAM di China. Mereka yang akan berunjuk rasa adalah para pendukung pro-Tibet, kaum minoritas Uighur, pro-kemerdekaan Taiwan, dan kelompok lainnya yang berjanji akan terus mengikuti Hu selama di AS.
Duta Besar China untuk AS, Zhang Yesui, mengatakan bahwa kunjungan Hu sangat penting untuk melanjutkan hubungan bilateral dan memecahkan berbagai permasalahan melalui dialog. Zhang mengatakan kedua negara dapat menciptakan ‘win-win solution’ kali ini melalui diplomasi yang positif.
• VIVAnews
0 komentar:
Posting Komentar
free comment,but not spam :)