Empat orang tewas di Afghanistan ketika orang-orang bersenjata menyerang sebuah masjid dan membunuh warga sipil yang sedang melaksanakan salat. Serangan itu terjadi di provinsi Baghlan, sebelah utara Kabul, Senin 3/1/2011), ketika dua orang memasuki masjid itu, membunuh empat orang dan melukai dua lain, kata Pasukan Bantuan Keamanan Internasional (ISAF) pimpinan NATO.
Kepala Humas ISAF Laksamana Muda Vic Beck menyebut insiden itu "pembunuhan keji terhadap warga sipil yang tidak berdosa".
"Membunuh sekelompok orang yang sedang berdoa adalah tindakan tercela," katanya dalam sebuah pernyataan yang disiarkan oleh ISAF. "Kami akan terus bekerja dengan pemerintah Afghanistan untuk membawa mereka yang bertanggung jawab ke pengadilan."
Pasukan internasional berusaha mengatasi kekerasan sembilan tahun yang dikobarkan Taliban setelah penggulingan mereka dari kekuasaan pada 2001.
Konflik meningkat di Afghanistan dengan jumlah kematian sipil dan militer mencapai tingkat tertinggi tahun lalu ketika kekerasan yang dikobarkan Taliban meluas dari wilayah tradisional di selatan dan timur ke daerah-daerah barat dan utara yang dulu stabil.
Sebanyak 711 prajurit asing tewas dalam perang di Afghanistan sepanjang tahun lalu, yang menjadikan 2010 sebagai tahun paling mematikan bagi pasukan asing, menurut hitungan AFP yang berdasarkan atas situs independen icasualties.org.
Jumlah kematian sipil juga meningkat, dan Kementerian Dalam Negeri Afghanistan mengumumkan bahwa 2.043 warga sipil tewas pada 2010 akibat serangan Taliban dan operasi militer yang ditujukan pada gerilyawan.
Pemimpin Taliban Mullah Omar telah menyatakan, pihaknya akan meningkatkan serangan taktis terhadap pasukan koalisi untuk memerangkap musuh dalam perang yang melelahkan dan mengusir mereka seperti pasukan eks-Uni Sovyet.
Saat ini terdapat lebih dari 150.000 prajurit yang ditempatkan di Afghanistan untuk membantu pemerintah Presiden Hamid Karzai memerangi gerilyawan Taliban.
Para komandan NATO telah memperingatkan negara-negara Barat agar siap menghadapi jatuhnya korban karena mereka sedang melaksanakan strategi untuk mengakhiri perang lebih dari delapan tahun di negara itu.
*kompas.com
0 komentar:
Posting Komentar
free comment,but not spam :)