Juru Bicara keluarga Aburizal Bakrie, Lalu Mara Satriawangsa, menegaskan keluarga Bakrie telah mendukung kegiatan sepak bola Indonesia sejak lama. Bakrie pun juga tidak pernah mempolitisasi Tim Nasional Indonesia.
"Sejak 1986 kami sudah mendukung kegiatan sepak bola di Indonesia dengan mendirikan klub Pelita Jaya," kata Lalu Mara saat dihubungi, Senin 26 Desember 2010.
"Jadi tidak benar kami baru mendukung Timnas saat mereka menang. Saat timnas mengalami keadaan terpuruk saat kalah dari Laos di Sea Games, kami juga tetap dukung. Jadi bukan ujug-ujug kita baru mendukung timnas."
Lalu Mara menjelaskan, pertemuan Timnas di kediaman Aburizal Bakrie, itu merupakan agenda dari PSSI. "Itu bukan bentuk politisasi. Justru mereka yang bilang kalau itu politisasi justru merekalah yang telah mempolitisasi tim nasional," ujarnya. "Dalam keadaan apapun kita tetap support timnas."
Lalu Mara mencontohkan, keluarga Bakrie juga telah ikut membantu kegiatan timnas Indonesia dari zaman Primavera dan Baretti di Italia, hingga penggodokan pemain di Uruguay. "Tapi itu tidak pernah kami ungkapkan," ujarnya.
Menurut Lalu Mara, kalah menang adalah hal yang biasa terjadi dalam olah raga. Bahkan tim sekelas Brasil dan Spanyol saja pernah kalah di ajang penting.
Manajer klub Pelita Jaya ini menganalisa, dalam pertandingan di Stadion Bukit Jalil, Indonesia memiliki peluang untuk menang dari tuan rumah Malaysia. "Memang Indonesia sempat tertekan di 20 menit babak pertama, tapi itu lumrah karena kita main di kandang lawan. Namun lambat laun, Indonesia berhasil mengambil alih permainan. Dan Bustomi memiliki peluang bagus untuk membuat Indonesia unggul. Sedangkan Malaysia hanya memiliki peluang dari kesalahan Ridwan saja," jelasnya.
Di babak kedua, menurut Lalu Mara, Indonesia juga sempat mengambil alih permainan. Mengenai insiden laser yang sempat membuat pertandingan dihentikan, diakui Lalu Mara juga sedikit mengganggu konsentrasi pemain tim nasional.
"Karena pada saat pertandingan dihentikan, otot-otot menjadi dingin dan konsentrasi bisa turun. Ditambah lagi tekanan dari penonton tuan rumah yang terus menerus," ujarnya.
Meski demikian, Lalu Mara meminta agar kita terus mendukung Timnas pada laga kedua babak final Piala AFF. "Kita masih punya 90 menit di kandang untuk membalas mereka (Malaysia)," ujarnya.
Timnas Indonesia akan meladeni Malaysia dalam pertandingan kedua babak final Piala AFF pada 29 Desember di Stadion Utama Gelora Bung Karno. Saat ini Indonesia tertinggal 0-3 dari tim Malaysia.
"Sejak 1986 kami sudah mendukung kegiatan sepak bola di Indonesia dengan mendirikan klub Pelita Jaya," kata Lalu Mara saat dihubungi, Senin 26 Desember 2010.
"Jadi tidak benar kami baru mendukung Timnas saat mereka menang. Saat timnas mengalami keadaan terpuruk saat kalah dari Laos di Sea Games, kami juga tetap dukung. Jadi bukan ujug-ujug kita baru mendukung timnas."
Lalu Mara menjelaskan, pertemuan Timnas di kediaman Aburizal Bakrie, itu merupakan agenda dari PSSI. "Itu bukan bentuk politisasi. Justru mereka yang bilang kalau itu politisasi justru merekalah yang telah mempolitisasi tim nasional," ujarnya. "Dalam keadaan apapun kita tetap support timnas."
Lalu Mara mencontohkan, keluarga Bakrie juga telah ikut membantu kegiatan timnas Indonesia dari zaman Primavera dan Baretti di Italia, hingga penggodokan pemain di Uruguay. "Tapi itu tidak pernah kami ungkapkan," ujarnya.
Menurut Lalu Mara, kalah menang adalah hal yang biasa terjadi dalam olah raga. Bahkan tim sekelas Brasil dan Spanyol saja pernah kalah di ajang penting.
Manajer klub Pelita Jaya ini menganalisa, dalam pertandingan di Stadion Bukit Jalil, Indonesia memiliki peluang untuk menang dari tuan rumah Malaysia. "Memang Indonesia sempat tertekan di 20 menit babak pertama, tapi itu lumrah karena kita main di kandang lawan. Namun lambat laun, Indonesia berhasil mengambil alih permainan. Dan Bustomi memiliki peluang bagus untuk membuat Indonesia unggul. Sedangkan Malaysia hanya memiliki peluang dari kesalahan Ridwan saja," jelasnya.
Di babak kedua, menurut Lalu Mara, Indonesia juga sempat mengambil alih permainan. Mengenai insiden laser yang sempat membuat pertandingan dihentikan, diakui Lalu Mara juga sedikit mengganggu konsentrasi pemain tim nasional.
"Karena pada saat pertandingan dihentikan, otot-otot menjadi dingin dan konsentrasi bisa turun. Ditambah lagi tekanan dari penonton tuan rumah yang terus menerus," ujarnya.
Meski demikian, Lalu Mara meminta agar kita terus mendukung Timnas pada laga kedua babak final Piala AFF. "Kita masih punya 90 menit di kandang untuk membalas mereka (Malaysia)," ujarnya.
Timnas Indonesia akan meladeni Malaysia dalam pertandingan kedua babak final Piala AFF pada 29 Desember di Stadion Utama Gelora Bung Karno. Saat ini Indonesia tertinggal 0-3 dari tim Malaysia.
*vivanews
0 komentar:
Posting Komentar
free comment,but not spam :)