Gempa bawah laut dengan kekuatan 7,3 skala Richter mengguncang Vanuatu, negara di Pasifik, Minggu 26 Desember 2010 dini hari. Gempa tersebut memicu tsunami -- tepat di hari yang sama ketika gempa memicu gelombang gergasi yang meluluhlantakkan Aceh dan sejumlah negara di Samudera Hindia, enam tahun lalu. Kala itu 220.000 orang tewas.
Badan survey geologi Amerika Serikat (USGS) mengumumkan gempa terjadi di kedalaman 15 mil di bawah laut.
Pusat pemantau tsunami Hawai mengeluarkan peringatan tsunami, namun beberapa saat kemudian peringatan itu dicabut setelah diketahui tinggi gelombang hanya 15 centimeter lebih tinggi dari ketinggian normal di Vanuatu.
Gelombang tsunami dilaporkan terjadi di beberapa pantai. New Caledonia dan Fiji juga sempat mengeluarkan peringatan tsunami, namun peringatan itu dicabut setelah 1,5 jam setelah gempa.
Vanuatu adalah bagian dari wilayah 'Cincin Api' Pasifik yang merupakan busur gempa dan zona vulkanik yang membentang dari Chile, Amerika Selatan hingga Alaska, dan turun lewat Pasifik Selatan.
Badan survey geologi Amerika Serikat (USGS) mengumumkan gempa terjadi di kedalaman 15 mil di bawah laut.
Pusat pemantau tsunami Hawai mengeluarkan peringatan tsunami, namun beberapa saat kemudian peringatan itu dicabut setelah diketahui tinggi gelombang hanya 15 centimeter lebih tinggi dari ketinggian normal di Vanuatu.
Gelombang tsunami dilaporkan terjadi di beberapa pantai. New Caledonia dan Fiji juga sempat mengeluarkan peringatan tsunami, namun peringatan itu dicabut setelah 1,5 jam setelah gempa.
Vanuatu adalah bagian dari wilayah 'Cincin Api' Pasifik yang merupakan busur gempa dan zona vulkanik yang membentang dari Chile, Amerika Selatan hingga Alaska, dan turun lewat Pasifik Selatan.
*vivanews
0 komentar:
Posting Komentar
free comment,but not spam :)