Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Mayang Kota Jambi mengaku dalam satu bulan kehilangan air sebanyak 34 - 35 persen. Direktur Utama PDAM, Firdaus kepada Tribun, Jumat (13/11) mengatakan, dalam sebulan PDAM kehilangan sekitar 34 - 35 persen air, "Jumlah ini termasuk besar dari yang seharusnya maksimal 20 persen dalam sebulan," katanya.
Dikatakannya penyebab kehilangan air ini terbagi menjadi dua, kehilangan fisik maupun non fisik. Kehilangan fisik diantaranya karena kebocoran pipa di dalam tanah, dan juga air yang masih tersisa di dalam pipa-pipa.
Untuk mengatasi kehilangan tersebut PDAM berencana untuk mengganti pipa-pipa yang sudah puluhan tahun tidak diganti dan diduga banyak kebocoran, "Penyesuaian tarif air kepada pelanggan satu diantaranya nanti akan digunakan untuk memperbaiki ini," katanya.
Sedangkan untuk kehilangan non fisik disebabkan adanya kekeliruan memasukkan data dan juga pencurian air yang dilakukan oleh pelanggan. Hingga saat ini menurut Firdaus masih banyak terjadi pencurian air PDAM oleh oknum pelanggan. Menurut Firdaus, pencurian tersebut merata di seluruh kecamatan. "Biasanya pencurian tersebut memasang T dan juga meter air sengaja dilambatkan," ucap Firdaus.
Katanya, untuk mengatasi pencurian air ini pihaknya telah membentuk tim khusus yang melakukan investigasi kepada pelanggan-pelanggan yang dicurigai melakukan pencurian air. "Kita juga memonitor pemakaian air yang digunakan pelanggan apakah ada potensi mereka melakukan pencurian," imbuhnya.
Menurutnya, biasanya pencurian air ini dilakukan oleh para pelanggan yang diputus karena menunggak membayar tagihan air. "Ada pelanggan yang data jumlah pemakaian airnya sedikit padahal jumlah keluarganya banyak," ulasnya.
Namun hal tersebut bukan dijadikan patokan bahwa pelanggan tersebut mencuri air, bisa saja pelanggan tersebut selain berlangganan air dari PDAM mereka juga mempunyai sumur. "Akan kita tindak tegas pelanggan yang mencuri air PDAM, satu diantaranya adalah memutus distribusi air," tegasnya.
Dikatakannya penyebab kehilangan air ini terbagi menjadi dua, kehilangan fisik maupun non fisik. Kehilangan fisik diantaranya karena kebocoran pipa di dalam tanah, dan juga air yang masih tersisa di dalam pipa-pipa.
Untuk mengatasi kehilangan tersebut PDAM berencana untuk mengganti pipa-pipa yang sudah puluhan tahun tidak diganti dan diduga banyak kebocoran, "Penyesuaian tarif air kepada pelanggan satu diantaranya nanti akan digunakan untuk memperbaiki ini," katanya.
Sedangkan untuk kehilangan non fisik disebabkan adanya kekeliruan memasukkan data dan juga pencurian air yang dilakukan oleh pelanggan. Hingga saat ini menurut Firdaus masih banyak terjadi pencurian air PDAM oleh oknum pelanggan. Menurut Firdaus, pencurian tersebut merata di seluruh kecamatan. "Biasanya pencurian tersebut memasang T dan juga meter air sengaja dilambatkan," ucap Firdaus.
Katanya, untuk mengatasi pencurian air ini pihaknya telah membentuk tim khusus yang melakukan investigasi kepada pelanggan-pelanggan yang dicurigai melakukan pencurian air. "Kita juga memonitor pemakaian air yang digunakan pelanggan apakah ada potensi mereka melakukan pencurian," imbuhnya.
Menurutnya, biasanya pencurian air ini dilakukan oleh para pelanggan yang diputus karena menunggak membayar tagihan air. "Ada pelanggan yang data jumlah pemakaian airnya sedikit padahal jumlah keluarganya banyak," ulasnya.
Namun hal tersebut bukan dijadikan patokan bahwa pelanggan tersebut mencuri air, bisa saja pelanggan tersebut selain berlangganan air dari PDAM mereka juga mempunyai sumur. "Akan kita tindak tegas pelanggan yang mencuri air PDAM, satu diantaranya adalah memutus distribusi air," tegasnya.
*tribunjambi.com
0 komentar:
Posting Komentar
free comment,but not spam :)