Para karyawan di satu dewan wilayah di Inggris timur sekarang harus melakukan absen pulang dulu dan absen masuk lagi jika mereka mau menghisap rokok. Karyawan di Breckland Council di Norfolk, Inggris timur, takkan lagi mendapat bayaran untuk waktu yang dihabiskan buat menghisap rokok, setelah beberapa usul yang disepakati awal tahun ini mulai berlaku, Senin (1/11).
Pemimpin Dewan itu William Nunn mengatakan kebijakan tersebut meresmikan kesepakatan yang dicapai dalam konsultasi dengan staf.
"Sistem kerja kita yang luwes memungkinkan perokok untuk mengambil waktu istirahat tanpa mempengaruhi jumlah waktu yang dihabiskan untuk bekerja dan ini membawa keadilan buat semua," kata Nunn di dalam satu pernyataan yang dikirim melalui surat elektronik kepada Reuters, Senin (1/11).
Breckland Council mengatakan staf telah memandang kebijakan baru istirahat merokok sebagai tindakan positif, kendati tak seorang pun yang telah ditugaskan untuk mengawasinya. Kelompok lobi perokok, Forest, menyatakan setiap orang memiliki hak untuk beristirahat selama jam kerja dan menggambarkan rencana tersebut sebagai "tirani", demikian laporan BBC.
"Banyak perokok percaya bahwa jika mereka sekali-sekali merokok, mereka bisa kembali memusatkan perhatian pada pekerjaan," kata jurubicara Forest kepada BBC. Staf yang bekerja di dewan itu dengan "sistem waktu yang luwes"; artinya ialah mereka tak mengambil istirahat pada waktu yang berbeda dan jika mereka keluar untuk membeli roti isi, mereka mengisi absen keluar dan masuk dengan menggesekkan kartu mereka.
Kebijakan baru mengenai istirahat merokok itu berlaku selamanya tapi akan ditinjau dalam waktu enam bulan, kata dewan tersebut.
"Sistem kerja kita yang luwes memungkinkan perokok untuk mengambil waktu istirahat tanpa mempengaruhi jumlah waktu yang dihabiskan untuk bekerja dan ini membawa keadilan buat semua," kata Nunn di dalam satu pernyataan yang dikirim melalui surat elektronik kepada Reuters, Senin (1/11).
Breckland Council mengatakan staf telah memandang kebijakan baru istirahat merokok sebagai tindakan positif, kendati tak seorang pun yang telah ditugaskan untuk mengawasinya. Kelompok lobi perokok, Forest, menyatakan setiap orang memiliki hak untuk beristirahat selama jam kerja dan menggambarkan rencana tersebut sebagai "tirani", demikian laporan BBC.
"Banyak perokok percaya bahwa jika mereka sekali-sekali merokok, mereka bisa kembali memusatkan perhatian pada pekerjaan," kata jurubicara Forest kepada BBC. Staf yang bekerja di dewan itu dengan "sistem waktu yang luwes"; artinya ialah mereka tak mengambil istirahat pada waktu yang berbeda dan jika mereka keluar untuk membeli roti isi, mereka mengisi absen keluar dan masuk dengan menggesekkan kartu mereka.
Kebijakan baru mengenai istirahat merokok itu berlaku selamanya tapi akan ditinjau dalam waktu enam bulan, kata dewan tersebut.
*Sumber:mediaindonesia.com
0 komentar:
Posting Komentar
free comment,but not spam :)