INTERNASIONAL - PM China: Beri Bantuan Jangan Pakai Pamrih


Perdana Menteri China, Wen Jiabao, mengritik negara-negara maju yang tidak tulus memberi bantuan kepada negara-negara miskin. Mereka seringkali mengumbar janji memberi bantuan tanpa disertai realisasi, sehingga kemiskinan dan keterbelakangan masih tetap terjadi.
Kritik itu disampaikan Wen saat berpidato pada rangkaian Sidang Tahunan Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York, Amerika Serikat, Rabu 22 September 2010 waktu setempat. Selama tiga hari, 20-22 September, PBB menggelar sesi khusus membicarakan perkembangan program Tujuan Pembangunan Milenium (MDGs).
Wen memanfaatkan sesi pidatonya dengan menyinggung negara-negara kaya. Menurut Wen, mereka jangan menawarkan bantuan yang bersifat pamrih, dan hanya mengumbar janji kosong.

"Menawarkan sepotong roti lebih berguna ketimbang membuat janji kosong," kata Wen dalam pidatonya, yang dimuat di laman resmi PBB. "Negara-negara maju harus memenuhi komitmen mereka secara tulus dan mengemban tanggung jawab utama dalam membantu negara-negara berkembang," lanjut pemimpin nomor dua di China itu.
Maka, lanjut Wen, negara-negara kaya harus memenuhi janji meningkatkan bantuan hingga 0,7 persen dari total pendapatan nasional bruto masing-masing. Selain itu, mereka harus tetap memberi bantuan keuangan jangka panjang kepada negara-negara berkembang. "Bantuan itu jangan bermotifkan kepentingan sendiri dan bersifat tanpa pamrih," kata Wen.
Selama berpidato, Wen memaparkan langkah-langkah China dalam memberi bantuan kepada negara-negara yang masih berjuang mengatasi kemiskinan. Diantaranya, menghapus utang sebesar US$4 miliar pada akhir 2009 bagi 50 negara debitur. Tiongkok pun berencana melakukan langkah serupa atas beban utang yang jatuh tempo pada tahun ini.
Wen juga mengungkapkan China telah memberi bantuan darurat senilai ratusan juta dolar kepada Pakistan, yang dirundung bencana alam.

*Sumber:www.vivanews.com

0 komentar:

Posting Komentar

free comment,but not spam :)