Semakin banyak serdadu NATO yang berguguran di Afghanistan. Kemarin (21/9) sebuah kecelakaan fatal helikopter NATO di kawasan selatan negeri opium tersebut merenggut nyawa sembilan personel. Pasukan multinasional pendukung invasi Amerika Serikat (AS) sejak 2001 itu pun mendeklarasikan 2010 sebagai tahun maut.
Begitu berita tentang kecelakaan tersebut menyebar, Taliban langsung mengklaim bertanggung jawab atas tewasnya sembilan serdadu NATO itu. Jubir Taliban Yousuf Ahmadi menegaskan bahwa helikopter tersebut jatuh karena peluru militan. "Pejuang kami menembak jatuh helikopter tersebut dan menewaskan sekitar sepuluh serdadu asing," papar dia dalam pernyataan tertulis kepada media.
Namun, klaim itu dibantah keras Pasukan Pembantu Keamanan Internasional (ISAF)-NATO. "Penyebab kecelakaan masih diselidiki. Tapi, tidak ada laporan tentang keberadaan musuh di lokasi kejadian," terang jubir ISAF-NATO kepada Agence France-Presse. Menurut Mohammad Jan Rasoulyar, jubir pemerintah provinsi, helikopter tersebut jatuh di Distrik Daychopan, Provinsi Zabul.
Selain sembilan orang yang tewas, kecelakaan itu mengakibatkan dua personel militer lain terluka. Jubir ISAF-NATO yang minta identitasnya dirahasiakan tersebut mengatakan bahwa dua serdadu yang terluka itu berkebangsaan Afghanistan dan AS. Sayang, dia tidak mau menyebutkan kewarganegaraan sembilan serdadu yang tewas.
Ditambah sembilan serdadu yang tewas dalam kecelakaan helikopter kemarin, total sudah 529 personel militer asing yang meregang nyawa di Afghanistan tahun ini. Jumlah itu lebih banyak jika dibandingkan dengan angka kematian tahun sebelumnya yang mencapai 521 orang hingga akhir 2009. Sejak invasi gagasan AS dilancarkan pada 2001 sampai sekarang, sudah 2.097 serdadu koalisi yang tewas di Afghanistan.
Begitu berita tentang kecelakaan tersebut menyebar, Taliban langsung mengklaim bertanggung jawab atas tewasnya sembilan serdadu NATO itu. Jubir Taliban Yousuf Ahmadi menegaskan bahwa helikopter tersebut jatuh karena peluru militan. "Pejuang kami menembak jatuh helikopter tersebut dan menewaskan sekitar sepuluh serdadu asing," papar dia dalam pernyataan tertulis kepada media.
Namun, klaim itu dibantah keras Pasukan Pembantu Keamanan Internasional (ISAF)-NATO. "Penyebab kecelakaan masih diselidiki. Tapi, tidak ada laporan tentang keberadaan musuh di lokasi kejadian," terang jubir ISAF-NATO kepada Agence France-Presse. Menurut Mohammad Jan Rasoulyar, jubir pemerintah provinsi, helikopter tersebut jatuh di Distrik Daychopan, Provinsi Zabul.
Selain sembilan orang yang tewas, kecelakaan itu mengakibatkan dua personel militer lain terluka. Jubir ISAF-NATO yang minta identitasnya dirahasiakan tersebut mengatakan bahwa dua serdadu yang terluka itu berkebangsaan Afghanistan dan AS. Sayang, dia tidak mau menyebutkan kewarganegaraan sembilan serdadu yang tewas.
Ditambah sembilan serdadu yang tewas dalam kecelakaan helikopter kemarin, total sudah 529 personel militer asing yang meregang nyawa di Afghanistan tahun ini. Jumlah itu lebih banyak jika dibandingkan dengan angka kematian tahun sebelumnya yang mencapai 521 orang hingga akhir 2009. Sejak invasi gagasan AS dilancarkan pada 2001 sampai sekarang, sudah 2.097 serdadu koalisi yang tewas di Afghanistan.
*Sumber:www.jawapos.co.id
0 komentar:
Posting Komentar
free comment,but not spam :)