Aris, anggota Satuan Narkoba Polres Kerinci, mengalami luka bacok dengan beberapa jahitan, setelah diserang oknum polisi berinisial HR. Akibat luka tersebut, korban mendapatkan perawatan secara itensif di RS Mayjend HA Thalib Sungaipenuh.
Kapores Kerinci, AKBP Hastho Rahardjo, melalui Kabag Ops, Kompol Budi S, saat dikonfirmasi mengakui hal tersebut. Ia mengatakan, penyerangan tersebut karena terjadinya salah paham, antara pelaku dan korban.
Ya, memang salah seorang anggota Sat Narkoba bernama Aris, saat ini dirawat di rumah sakit karena diserang oleh oknum polisi,” ujar Kabag Ops, saat dikonfirmasi Tribun, Rabu (2/2).
Menurutnya, peristiwa tersebut terjadi akibat salah paham antara pelaku dan korban, sehingga menyebabkan penyerangan. Pada malam kejadian, oknum HR pulang dari Mapolres usai piket sekitar pukul 23.30 malam. Sesampainya di rumah ia mendapati pintu rumahnya sudah dicongkel.
Mengetahui pintu rumahnya dicongkel, HR langsung kembali ke Mapolres, dan melaporakan peristiwa pencongkelan tersebut. Ia pun sempat bertanya kepada rekannya di Buser, Riski, namun mereka tidak tahu masalah tersebut,” kata Kabag Ops.
Tanpa sebab jelas, HR yang mengetahui dari rekannya bahwa sedang ada penggerebekan di rumah salah seorang tersangka kepemilikan Narkoba, langsung menuju TKP. Sesampainya disana, HR langsung mengeluarkan celurit dan menyerang Aris.
Karena diserang secara mendadak, Aris tidak sempat membela diri, dan akhirnya iapun terkena serangan tersebut, dan langsung dilarikan ke rumah sakit. Setelah melakukan penyerangan, HR langsung melarikan diri,” jelasnya.
Petugas langsung menggeledah rumah HR, namun sayang HR sudah tidak di rumah lagi. HR baru menyerahkan diri ke Mapolres, sekitar sore harinya dan saat ini sudah ditahan sesui dengan prosedur yang berlaku.
Tidak benar jika ada yang mengaitkannya dengan narkoba. Kejadian tersebut hanya salah paham. Memang pada malam kejadian, Sat Narkoba berhasil meringkus tersangka narkoba, namun tidak ada hubungannya dengan HR,” tegas Budi S.
Kapores Kerinci, AKBP Hastho Rahardjo, melalui Kabag Ops, Kompol Budi S, saat dikonfirmasi mengakui hal tersebut. Ia mengatakan, penyerangan tersebut karena terjadinya salah paham, antara pelaku dan korban.
Ya, memang salah seorang anggota Sat Narkoba bernama Aris, saat ini dirawat di rumah sakit karena diserang oleh oknum polisi,” ujar Kabag Ops, saat dikonfirmasi Tribun, Rabu (2/2).
Menurutnya, peristiwa tersebut terjadi akibat salah paham antara pelaku dan korban, sehingga menyebabkan penyerangan. Pada malam kejadian, oknum HR pulang dari Mapolres usai piket sekitar pukul 23.30 malam. Sesampainya di rumah ia mendapati pintu rumahnya sudah dicongkel.
Mengetahui pintu rumahnya dicongkel, HR langsung kembali ke Mapolres, dan melaporakan peristiwa pencongkelan tersebut. Ia pun sempat bertanya kepada rekannya di Buser, Riski, namun mereka tidak tahu masalah tersebut,” kata Kabag Ops.
Tanpa sebab jelas, HR yang mengetahui dari rekannya bahwa sedang ada penggerebekan di rumah salah seorang tersangka kepemilikan Narkoba, langsung menuju TKP. Sesampainya disana, HR langsung mengeluarkan celurit dan menyerang Aris.
Karena diserang secara mendadak, Aris tidak sempat membela diri, dan akhirnya iapun terkena serangan tersebut, dan langsung dilarikan ke rumah sakit. Setelah melakukan penyerangan, HR langsung melarikan diri,” jelasnya.
Petugas langsung menggeledah rumah HR, namun sayang HR sudah tidak di rumah lagi. HR baru menyerahkan diri ke Mapolres, sekitar sore harinya dan saat ini sudah ditahan sesui dengan prosedur yang berlaku.
Tidak benar jika ada yang mengaitkannya dengan narkoba. Kejadian tersebut hanya salah paham. Memang pada malam kejadian, Sat Narkoba berhasil meringkus tersangka narkoba, namun tidak ada hubungannya dengan HR,” tegas Budi S.
*tribunjambi.com
0 komentar:
Posting Komentar
free comment,but not spam :)