INTERNASIONAL - PM Abhisit: Kami Takkan Menyerang Duluan


Perdana Menteri (PM) Thai­land Abhisit Vejjajiva menga­takan perlawanan yang diberikan kepada tentara Kamboja hanya sekadar bentuk perlindungan terhadap kedaulatan negara. Se­bab, pihaknya tidak ada niat un­tuk menyerang negara lain ter­lebih dahulu. 

“Ketika ada penyerangan di wilayah Thailand, kami harus melindungi kedaulatan dengan membalas tembakan,” kata Abhi­sit di pidatonya yang disiarkan televisi lokal, kemarin.

Usai baku tembak mene­was­kan lima orang ini, Jumat (4/2) - Sabtu (5/2), kedua pihak sepakat menggelar perundingan guna mencegah kembali terjadinya insiden. Namun Abhisit mem­peringatkan, tentara Thailand tidak akan segan-segan mel­a­ku­kan serangan balik jika diserang.

Perundingan itu digelar di sekitar perbatasan Provinsi Oddar Mean­chey, Kamboja dengan Thailand, kemarin. Seusai pem­bicaraan selama 90 menit, kedua pihak akhirnya mencapai tiga kesepa­haman yaitu, meng­hen­tikan pem­ba­ngunan jalan di tempat per­seng­ketaan, men­dorong Komite Per­batasan Ber­sama Kedua negara se­gera me­netapkan garis perbatasan, dan berjanji tidak akan menge­rah­kan tentara, serta tidak lagi terlibat dalam bentrokan bersenjata.

“Saya menegaskan bahwa pertikaian perbatasan harus dise­le­saikan tidak melalui jalan ke­kerasan,” kata Abhisit.

Sementara itu, juru bicara mi­liter Thailand Kolonel Sansern Kaewkamnerd menyatakan, pe­mulangan warga belum bisa di­lakukan dalam waktu dekat. “Kami akan terlebih dulu, apakah daerah itu aman bagi penduduk desa atau tidak. Jika memang ke­dua belah pihak memegang jan­jinya dan merealisasikan per­jan­jian itu, maka semua warga bisa kembali,” lanjutnya.

Kementerian Luar Negeri Thai­land menyatakan, sekitar 3.000 orang mengungsi sedangkan Kamboja menyatakan 1.000 ke­luarga diungsikan dari daerah konflik. Suhu politik di wilayah itu meningkat selama beberapa hari terakhir, menyusul penam­bahan pasukan dari kedua negara di wilayah dekat Candi Preah Vihear. Seng­keta wilayah antara ke­dua negara semakin meruncing se­telah Kamboja memasukkan Candi Preah Vihear sebagai cagar buda­ya dunia pada 2008.  

[RakyatMerdeka.co.id]

0 komentar:

Posting Komentar

free comment,but not spam :)