Presiden Perancis, Nicolas Sarkozy, berupaya untuk memperbaiki persahabatannya dengan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, sepuluh hari setelah ia mengecap Netanyahu sebagai 'pembohong'.Sarkozy melontarkan kecaman itu dalam percakapan pribadi dengan Presiden AS, Barack Obama, yang terdengar oleh para wartawan yang meliput KTT G-20. Pemimpin Perancis itu mengatakan kepada Obama, "Saya sudah tidak tahan dengan Netanyahu, dia pembohong." Obama menjawab, "Anda sudah muak dengan dia, tapi saya harus berurusan dengan dia setiap hari!"
Sarkozy kini mencoba untuk memperbaiki kesalahan itu dalam surat ucapan belasungkawa kepada Netanyahu terkait kematian ayah mertuanya. Dalam surat itu, seperti dilansir Daily Mail, Selasa (15/11/2011), selain kata-kata simpati, Sarkozy menulis, "Anda sahabat saya, dan pandangan kita yang berbeda soal masalah-masalah Timur Tengah, serta penafsiran-penafsiran yang muncul di media, tidak mempengaruh (persahabatan) itu." Rincian surat tersebut dirilis ke kantor berita Perancis, AFP, oleh para pejabat di kantor Netanyahu.
Presiden Obama juga mengirim ucapan belasungkawa atas kematian Shmuel Ben-Artzi, ayah dari istri Netanyahu, Sara. Namun Obama tidak menyinggung pernyataan yang dibuat di Cannes pada 13 November lalu itu.
Dalam percakapan yang sama, yang tertangkap mikrofon yang secara tidak sengaja ternyata masih dalam posisi hidup, Sarkozy juga mengecap Perdana Menteri Yunani, George Papandreou sebagai 'orang gila'. Sarkozy terdengar kesal dengan seruan Papandreou untuk mengadakan referendum terkait dana talangan untuk Yunani. Rencana Papandreou itu kemudian batalkan sebelum ia mundur dari posisi perdana menteri.
Sarkozy mengatakan kepada Obama, "Orang gila Papandreou ini muncul dengan (gagasan) referendum. Tapi itu karena dia tertekan, sehingga tidak ada gunanya memberinya waktu untuk itu. Dia sudah bertekuk lutut. KO! "
Para wartawan yang mendengar percakapan itu sepakat untuk tidak mempublikasikan percakapan yang bocor itu dan patuh pada 'aturan perilaku' yang diterapkan selama KTT. Namun seorang reporter kemudian membocorkan rincian percakapanitu ke website Arret Sur Images.
Seorang juru bicara Istana Elysee kemudian mengatakan, "Kami tidak tahu tentang percakapan itu, tetapi ada banyak hal-hal bodoh yang beredar di internet. Kami tidak dapat mengomentari semua hal itu."
*kompas.com
0 komentar:
Posting Komentar
free comment,but not spam :)