Ahli bedah plastik Brasil, Liacyr Ribeiro, yang membedah kantong-kantong di bawah mata Moammar Khadafy tahun 1994, membeberkan rincian kunjungan langkanya ke bungker "luar biasa" pemimpin Libya itu, Rabu (24/8/2011). Ribeiro, ahli bedah terkemuka yang punya banyak kantor di Rio, berpartisipasi dalam sebuah konferensi medis di Tripoli ketika menteri kesehatan Libya saat itu memintanya untuk "memeriksa seseorang yang saya kasihi".
"Saya berpikir itu istrinya," kata dokter berumur 70 tahun itu. "Saya pergi bersama dia dalam mobilnya, tetapi ketika kami tiba, saya sadar itu maksudnya Khadafy. Pintu masuk bungker itu berbentuk zig-zag, dan mereka meminta saya menunggu di perpustakaan." Mereka kemudian mengarahkan Ribero ke sebuah bangunan "di mana ada tenda". "Di tenda itulah Khadafy menyambut saya," kata ahli bedah tersebut.
"Saya bilang, terlalu gelap untuk memeriksa dia di sana, dan dia membawa saya ke tempat perawatan gigi yang sangat modern. Sungguh menakjubkan! Saya sama sekali tidak berharap untuk melihat hal seperti itu," tambahnya tentang bungker itu. Dia menambahkan, di sana ada pusat kebugaran dengan kolam renang ukuran olimpiade.
"Pada saat itu Khadafy dalam bentuk fisik yang sangat baik," tambah Ribeiro, yang kembali ke sana satu tahun kemudian untuk melakukan operasi implan rambut. "Semua personel orang asing. Dokternya orang Pakistan. Ada dua ahli anestesi (satu orang Rusia dan satu lagi Mesir) dan seorang perawat Yugoslavia. Saya pikir dia takut bahwa orang Libya akan membunuhnya. Enam belas tahun yang lalu, kami tidak memperlakukan dia sebagai seorang diktator yang berlumuran darah.
Ia terbuka terhadap Barat, dan dia seorang kepala negara. Dia baik dan lancar berbahasa Inggris. Meskipun dia tidak pernah menatap wajah saya," kata Ribeiro.
*kompas.com
0 komentar:
Posting Komentar
free comment,but not spam :)