Tingginya minat warga yang akan memasang sambungan listrik baru ternyata membuat biaya pemasangan sambungan listrik menjadi liar dan tak terkendali. Warga harus merogoh kocek lebih dalam, karena biaya yang ditagih untuk memasang listrik ternyata jauh lebih tinggi dibanding biaya resmi yang dipatok PLN. Parahnya diduga tingginya biaya pemasangan disebabkan oleh adanya uang pelicin yang dipungut oleh oknum pejabat PLN.
Arif, warga Telanaipura Jambi, mengatakan, untuk mengurus pemasangan listrik baru, ia harus mengeluarkan uang sebesar Rp 2,8 juta. Katanya, uang itu diberikan kepada seorang instalatir yang dikenalnya, untuk biaya pemasangan listrik dengan daya 1.300 kwh.
"Instalatirnya saya kenal baik, rasanya tidak mungkin dia menipu saya. Dia bilang, biayanya Rp 2,8 juta," katanya melalui sambungan telepon, Kamis (7/4).
Menurut Arif, ketika mendaftar pada November 2010 lalu, ia langsung membayar tunai biaya pemasangan tersebut. Namun, listrik baru bisa ia nikmati pada April ini. "Saya bayar cash. Kata teman itu, soal kepastian adanya kwh tergantung PLN. Makanya harus menunggu, dan baru bulan ini listriknya bisa masuk," tuturnya.
Penuturan serupa juga diutarakan Hadi, warga Kelurahan Talang Bakung. Kepada Tribun, ia mengakui telah mengeluarkan uang Rp 3 juta, untuk biaya pemasangan listrik.
"Saya mendatangi kantor PLN beberapa bulan yang lalu, di sana saya diarahkan menemui seorang instalatir, yang akan memasang listrik di rumah saya," katanya.
Arif, warga Telanaipura Jambi, mengatakan, untuk mengurus pemasangan listrik baru, ia harus mengeluarkan uang sebesar Rp 2,8 juta. Katanya, uang itu diberikan kepada seorang instalatir yang dikenalnya, untuk biaya pemasangan listrik dengan daya 1.300 kwh.
"Instalatirnya saya kenal baik, rasanya tidak mungkin dia menipu saya. Dia bilang, biayanya Rp 2,8 juta," katanya melalui sambungan telepon, Kamis (7/4).
Menurut Arif, ketika mendaftar pada November 2010 lalu, ia langsung membayar tunai biaya pemasangan tersebut. Namun, listrik baru bisa ia nikmati pada April ini. "Saya bayar cash. Kata teman itu, soal kepastian adanya kwh tergantung PLN. Makanya harus menunggu, dan baru bulan ini listriknya bisa masuk," tuturnya.
Penuturan serupa juga diutarakan Hadi, warga Kelurahan Talang Bakung. Kepada Tribun, ia mengakui telah mengeluarkan uang Rp 3 juta, untuk biaya pemasangan listrik.
"Saya mendatangi kantor PLN beberapa bulan yang lalu, di sana saya diarahkan menemui seorang instalatir, yang akan memasang listrik di rumah saya," katanya.
*tribunjambi.com
0 komentar:
Posting Komentar
free comment,but not spam :)