Gubernur Jambi, Hasan Basri Agus (HBA) akhirnya menyerah untuk meminta Pemerintah Kabupaten Tanjungjabung Timur (Tanjabtim) menaikkan ketinggian jembatan Muarasabak. Gubernur mengaku terkait hal ini sudah berkali-kali mengingatkan. “Saya tidak bisa berkomentar apa-apa lagi, terserah mereka,” kata Gubernur kepada sejumlah wartawan di rumah dinasnya Selasa (12/4) kemarin.
Ia hanya mengingatkan kepada Pemerintah Kabupaten yang kini secara resmi dipimpin oleh Zumi Zola--anak kandung mantan Gubernur Jambi, Zulkifli Nurdin, itu bahwa keputusan untuk tidak menaikkan ketinggian jembatan menyalahi aturan Dirjen Perhubungan Laut. Apalagi, lanjutnya, keputusan Dirjen Perhubungan Laut sudah menetapkan ketinggian jembatan itu 18 meter. Ini sesuai dengan aturan perundang-undangan. “Surat itu sudah diterima langsung oleh bupatinya ketika itu (Abdulah Hich, red) dari Dirjen Perhubungan laut,” sebut dia.
Saat ini, kata Gubernur, dia tidak mengetahui secara persis bagaimana pembangunan fisik bangunan tersebut. Namun, informasi yang diperolehnya dari berbagai surat kabar bahwa pembangunannya sudah mencapai 80 persen. “Kabarnya begitu, ya kalau memang mereka tidak mau mengikuti terserah,” sebutnya. Namun jika nantinya bermasalah, tegas Gubernur, dirinya enggan ikut campur lagi masalah ketinggian jembatan tersebut. Pasalnya, Pemprov sudah mengingatkan. “Kalau ada masalah kita tidak akan ikut campur lagi,” tegasnya.
Ia hanya mengingatkan kepada Pemerintah Kabupaten yang kini secara resmi dipimpin oleh Zumi Zola--anak kandung mantan Gubernur Jambi, Zulkifli Nurdin, itu bahwa keputusan untuk tidak menaikkan ketinggian jembatan menyalahi aturan Dirjen Perhubungan Laut. Apalagi, lanjutnya, keputusan Dirjen Perhubungan Laut sudah menetapkan ketinggian jembatan itu 18 meter. Ini sesuai dengan aturan perundang-undangan. “Surat itu sudah diterima langsung oleh bupatinya ketika itu (Abdulah Hich, red) dari Dirjen Perhubungan laut,” sebut dia.
Saat ini, kata Gubernur, dia tidak mengetahui secara persis bagaimana pembangunan fisik bangunan tersebut. Namun, informasi yang diperolehnya dari berbagai surat kabar bahwa pembangunannya sudah mencapai 80 persen. “Kabarnya begitu, ya kalau memang mereka tidak mau mengikuti terserah,” sebutnya. Namun jika nantinya bermasalah, tegas Gubernur, dirinya enggan ikut campur lagi masalah ketinggian jembatan tersebut. Pasalnya, Pemprov sudah mengingatkan. “Kalau ada masalah kita tidak akan ikut campur lagi,” tegasnya.
Pemprov Jambi dan Pemkab Tanjabtim berbeda pandangan soal ketinggian jembatan ini sejak beberapa waktu lau. Pemprov Jambi meminta ketinggian jembatan tersebut 18 meter, sementara Pemkab Tanjabtim ngotot 12,5 meter dengan alasan keterbatasan dana.
Karena menuai polemik, keputusan jembatan ini akhirnya dikonsultasikan ke pusat melalui Dirjen Perhubungan Laut. Alhasil, Dirjen merekomendasikan ketinggian 18 meter, namun hal ini tidak diikuti Pemkab Tanjabtim. Bahkan Pemkab Tanjabtim sudah menambah anggaran sebesar Rp 60 miliar untuk pembangunan jembatan itu pada APBD 2011. Bahkan Abdulah Hich pernah mengeluarkan statemen akhir Juli nanti pembangunan jembatan sudah selesai dikerjakan. (apj)
*metrojambi.com
0 komentar:
Posting Komentar
free comment,but not spam :)