Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Gamawan Fauzi menilai citra Satuan polisi Pamong Praja (Satpol PP) harus dibenahi agar kembali mendapat kepercayaan dari masyarakat. Sebab, selama ini Satpol PP dikenal arogan dalam setiap penertiban, dan tak jarang berakhir rusuh.
Oleh karena itu, Gamawan dalam rangka HUT Satpol PP ke-61 di Silang Monas, Jakarta, meminta Satpol PP untuk melakukan penataan, bukan pada sikap penertiban yang selama ini dipandang negatif oleh masyarakat.
"Karena penataan terkandung kebersamaan antara masyarakat dan aparat," kata Mendagri Gamawan Fauzi melalui pesan yang dibacakan Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo, dalam upacara HUT Satpol PP ke-61 di Silang Monas, Jakarta, Rabu 23 Maret 2011.
Gamawan, seperti dikutip Fauzi, menilai tindakan Satpol PP dalam melakukan penertiban selama ini dilakukan secara represif. Sehingga membuat masyarakat membenci bahkan memusuhi mereka.
"Apabila penertiban, cenderung berlaku represif, sehingga sisi humanis tidak tampak di depan masyarakat," kata Gubernur yang akrab disapa Foke itu saat membacakan pesan Gamawan.
Meski begitu, Gamawan meminta agar Satpol PP tetap bersikap tegas. Tetapi, bukan berarti arogan dan tanpa sikap humanis. "Wajah tegas tapi humanis, bukan arogan. Tidak mengenal kompromi," tuturnya.
Dikatakan Gamawan, tugas Satpol PP ke depan tidaklah mudah. Apalagi, gangguan seperti aksi terorisme belakangan ini semakin marak, sehingga menuntut Satpol PP untuk lebih siaga.
"Tugas berat karena adanya gangguan yang variabel. Seperti aksi Separatisme hingga terorisme," ungkapnya. Selain itu, Gamawan pun tak lupa berpesan agar Satpol PP bisa bekerja profesional dan proporsional agar bisa menjadi panutan masyarakat. (umi)
Oleh karena itu, Gamawan dalam rangka HUT Satpol PP ke-61 di Silang Monas, Jakarta, meminta Satpol PP untuk melakukan penataan, bukan pada sikap penertiban yang selama ini dipandang negatif oleh masyarakat.
"Karena penataan terkandung kebersamaan antara masyarakat dan aparat," kata Mendagri Gamawan Fauzi melalui pesan yang dibacakan Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo, dalam upacara HUT Satpol PP ke-61 di Silang Monas, Jakarta, Rabu 23 Maret 2011.
Gamawan, seperti dikutip Fauzi, menilai tindakan Satpol PP dalam melakukan penertiban selama ini dilakukan secara represif. Sehingga membuat masyarakat membenci bahkan memusuhi mereka.
"Apabila penertiban, cenderung berlaku represif, sehingga sisi humanis tidak tampak di depan masyarakat," kata Gubernur yang akrab disapa Foke itu saat membacakan pesan Gamawan.
Meski begitu, Gamawan meminta agar Satpol PP tetap bersikap tegas. Tetapi, bukan berarti arogan dan tanpa sikap humanis. "Wajah tegas tapi humanis, bukan arogan. Tidak mengenal kompromi," tuturnya.
Dikatakan Gamawan, tugas Satpol PP ke depan tidaklah mudah. Apalagi, gangguan seperti aksi terorisme belakangan ini semakin marak, sehingga menuntut Satpol PP untuk lebih siaga.
"Tugas berat karena adanya gangguan yang variabel. Seperti aksi Separatisme hingga terorisme," ungkapnya. Selain itu, Gamawan pun tak lupa berpesan agar Satpol PP bisa bekerja profesional dan proporsional agar bisa menjadi panutan masyarakat. (umi)
• VIVAnews
0 komentar:
Posting Komentar
free comment,but not spam :)