Tiga pasang kandidat Calon Bupati (Cabup) dan Calon Wakil Bupati (Cawabup) Tebo, kemarin (28/2), mendapatkan kesempatan untuk saling lempar pertanyaan kepada kandidat lain dalam acara debat kandidat yang digelar oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) di aula utama kantor bupati Tebo.Menariknya, dalam debat tersebut, salah satu pasangan kandidat meminta salah seorang Cabup untuk bersumpah jika terpilih nanti tidak akan korupsi.
Permintaan bersumpah ini disampaikan oleh Eko Putra, Cawabup dari Ridham Priskap dari nomor urut 2. Mulanya, anak mantan bupati Bungo Tebo, Husin Saad ini, mengulas tentang program disalah satu televisi swasta nasional tentang pelaksanaan Pemilukada yang menggunakan banyak dana bisa berakibat kandidat rawan melakukan korupsi saat terpilih. Eko menantang Yopi, untuk bersumpah tidak korupsi jika terpilih nanti menjadi bupati Tebo.
"Maukah anda bersumpah untuk tidak korupsi saat terpilih nanti," tanya eko, yang langsung dijawab lantang oleh Yopi, bahwa dirinya maju sebagai kandidat bupati Tebo semata-mata untuk kepentingan membangun Tebo. Yopi mengakui, untuk kampanye memang diperlukan dana besar namun itu tidak berpengaruh kepada dirinya. Bahkan pada tahun 2006 lalu dia juga ikut Pilkada Tebo dan kalah. Namun, sekarang masih sanggup untuk ikut kembali. "Saya adalah kandidat bupati terkaya yang maju dalam Pemilukada bupati Tebo, kalau soal sumpah, tunggu nanti setelah saya terpilih. Jika masyarakat menghendaki nantinya, saya juga akan bersumpah kepada seluruh masyarakat Tebo," jawab Yopi dengan lantang.
Dalam sesi debat itu, sangat dimanfaat oleh kandidat untuk ‘menyerang’ kandidat lain dengan pertanyaan yang dianggap mematikan.
Pasangan Yopi-Sapto mendapat kesempatan pertama menanyakan kepada pasangan Sukandar-Hamdi tentang mewujudkan pemerintahan yang bersih dengan menyeimbangkan antara kepentingan bisnis keluarga.
Pertanyaan tersebut langsung dijawab oleh Sukandar bahwa dirinya akan memberikan contoh dari pada nasehat terhadap bawahan. "Kami akan lebih banyak memberi contoh bukan petuah. Satu contoh lebih baik dari seribu petuah. Kemudian H Sutriman, beliau terbukti memberi andil yang besar dalam kemajuan dan menghidupkan perekonomian di Rimbo Bujang yang juga kabupaten Tebo. Untuk pemerintahan yang bersih, kita punya KPK, Kejaksaan, Polisi, Media dan LSM yang akan mengawasi jalannya pemerintahan nantinya," tukas Sukandar. Untuk pasangan Ridham-Eko, Yopi menanyakan tentang peranan lembaga adat melayu Jambi Tebo, yang diketuai oleh Ridham. "Bagaimana peranan lembaga adat yang pak Ridham ketuai dalam membangun Tebo dan melestarikan adat dan budaya di kabupaten Tebo," tanya Yopi.
Ridham menjawab, dirinya selama menjadi ketua lembaga adat merangkul semua tokoh adat hingga ke dusun-dusun untuk ikut serta dalam membangun kabupaten Tebo. Begitu juga dalam melestarikan budaya daerah dengan menerima masukan dari lembaga adat dari desa hingga ke dusun-dusun.Giliran kedua, pasangan Ridham-Eko yang bertanya kepada pasangan Suka-Hamdi. Ridham menanyakan tentang teori trias politika dalam sistem kepemeritahan.
Pertanyaan ini dijawab Cawabup Hamdi yang menjawab trias politika mengingatkan kepada pelajaran SMA dulu dan mengatakan trias politika adalah system pemerintahan yang terdiri dari eksuktif, legislatif dan yudikatif. Dalam menjalankan pemerintahan tiga unsur ini saling berkaitan dan bersinergi untuk pembangunan. “Pertanyaan ini mengingatkan kita pada pelajaran saat duduk di SMA dulu mengenai teori trias politika,” tukas Hamdi.
Untuk pertanyaan dari pasangan Ridham-Eko kepada pasangan Yopi-Sapto dilakukan Cawabup Eko Putra. Terakhir giliran pasangan Sukandar-Hamdi yang melemparkan pertanyaan kepada pasangan Cabup Ridham-Eko dan Yopi-Sapto. Untuk pertanyaan Pasangan Ridham-Eko, Cawabup Hamdi yang bertanya mengenai pendapat Ridham jika PNS berpolitik. Seperti dengan mendukung atau menjadi tim sukses suatu kandidat.
Ridham yang juga mantan Sekda Tebo itu langsung menjawab, itu ada aturan jelas yang tertuang dalam PP nomor 53 tahun 2010. Bagi PNS dilarang untuk terlibat daam politik praktis, dan kalau mau berpolitik harus mengundurkan diri dari PNS. “Hanya saja, tinggal lagi komitmen kita untuk menjalankan aturan itu dari pusat sampai ke daerah,” jawab Ridham. Untuk pertanyaan pasangan Yopi-Sapto, Cabup Sukandar menanyakan tentang program-program apa saja yang dilakukan oleh pasangan Yopi-Sapto untuk kalangan perempuan sebagai penyetaraan gender.
"Maukah anda bersumpah untuk tidak korupsi saat terpilih nanti," tanya eko, yang langsung dijawab lantang oleh Yopi, bahwa dirinya maju sebagai kandidat bupati Tebo semata-mata untuk kepentingan membangun Tebo. Yopi mengakui, untuk kampanye memang diperlukan dana besar namun itu tidak berpengaruh kepada dirinya. Bahkan pada tahun 2006 lalu dia juga ikut Pilkada Tebo dan kalah. Namun, sekarang masih sanggup untuk ikut kembali. "Saya adalah kandidat bupati terkaya yang maju dalam Pemilukada bupati Tebo, kalau soal sumpah, tunggu nanti setelah saya terpilih. Jika masyarakat menghendaki nantinya, saya juga akan bersumpah kepada seluruh masyarakat Tebo," jawab Yopi dengan lantang.
Dalam sesi debat itu, sangat dimanfaat oleh kandidat untuk ‘menyerang’ kandidat lain dengan pertanyaan yang dianggap mematikan.
Pasangan Yopi-Sapto mendapat kesempatan pertama menanyakan kepada pasangan Sukandar-Hamdi tentang mewujudkan pemerintahan yang bersih dengan menyeimbangkan antara kepentingan bisnis keluarga.
Pertanyaan tersebut langsung dijawab oleh Sukandar bahwa dirinya akan memberikan contoh dari pada nasehat terhadap bawahan. "Kami akan lebih banyak memberi contoh bukan petuah. Satu contoh lebih baik dari seribu petuah. Kemudian H Sutriman, beliau terbukti memberi andil yang besar dalam kemajuan dan menghidupkan perekonomian di Rimbo Bujang yang juga kabupaten Tebo. Untuk pemerintahan yang bersih, kita punya KPK, Kejaksaan, Polisi, Media dan LSM yang akan mengawasi jalannya pemerintahan nantinya," tukas Sukandar. Untuk pasangan Ridham-Eko, Yopi menanyakan tentang peranan lembaga adat melayu Jambi Tebo, yang diketuai oleh Ridham. "Bagaimana peranan lembaga adat yang pak Ridham ketuai dalam membangun Tebo dan melestarikan adat dan budaya di kabupaten Tebo," tanya Yopi.
Ridham menjawab, dirinya selama menjadi ketua lembaga adat merangkul semua tokoh adat hingga ke dusun-dusun untuk ikut serta dalam membangun kabupaten Tebo. Begitu juga dalam melestarikan budaya daerah dengan menerima masukan dari lembaga adat dari desa hingga ke dusun-dusun.Giliran kedua, pasangan Ridham-Eko yang bertanya kepada pasangan Suka-Hamdi. Ridham menanyakan tentang teori trias politika dalam sistem kepemeritahan.
Pertanyaan ini dijawab Cawabup Hamdi yang menjawab trias politika mengingatkan kepada pelajaran SMA dulu dan mengatakan trias politika adalah system pemerintahan yang terdiri dari eksuktif, legislatif dan yudikatif. Dalam menjalankan pemerintahan tiga unsur ini saling berkaitan dan bersinergi untuk pembangunan. “Pertanyaan ini mengingatkan kita pada pelajaran saat duduk di SMA dulu mengenai teori trias politika,” tukas Hamdi.
Untuk pertanyaan dari pasangan Ridham-Eko kepada pasangan Yopi-Sapto dilakukan Cawabup Eko Putra. Terakhir giliran pasangan Sukandar-Hamdi yang melemparkan pertanyaan kepada pasangan Cabup Ridham-Eko dan Yopi-Sapto. Untuk pertanyaan Pasangan Ridham-Eko, Cawabup Hamdi yang bertanya mengenai pendapat Ridham jika PNS berpolitik. Seperti dengan mendukung atau menjadi tim sukses suatu kandidat.
Ridham yang juga mantan Sekda Tebo itu langsung menjawab, itu ada aturan jelas yang tertuang dalam PP nomor 53 tahun 2010. Bagi PNS dilarang untuk terlibat daam politik praktis, dan kalau mau berpolitik harus mengundurkan diri dari PNS. “Hanya saja, tinggal lagi komitmen kita untuk menjalankan aturan itu dari pusat sampai ke daerah,” jawab Ridham. Untuk pertanyaan pasangan Yopi-Sapto, Cabup Sukandar menanyakan tentang program-program apa saja yang dilakukan oleh pasangan Yopi-Sapto untuk kalangan perempuan sebagai penyetaraan gender.
Yopi menjawab pertanyaan tersebut dengan mengatakan akan melihat dulu masalah-masalah apa yang dihadapi kaum perempuan. Setelah itu tentu akan dilakukan program-program untuk meningkatkan peranan perempuan. “Lihat dulu permasalahannya apa? Yang jelas kita telah menyusun program untuk semua masyarakat. Dalam menjalankan program itu ditugaskan kepada orang yang ahli sesuai bidangnya,” pungkas Yopi. (rya)
*metrojambi.com
0 komentar:
Posting Komentar
free comment,but not spam :)