Tekanan global yang terus meningkat mendesak Muammar Khadafi turun dari jabatan tetap diacuhkannya. Khadafi malah mengklaim rakyatnya mencintai dirinya."Mereka semua mencintai aku. Semua rakyatku mendukung aku. Mereka semua mencintai aku. Mereka bersedia mati untuk melindungi aku," kata pemimpin kawakan Libia tersebut. Ia berbicara dalam Bahasa Inggris yang terputus-putus dalam satu wawancara dengan media Barat yang ditayangkan di jejaring berita dunia BBC, Senin (28/2).
Semua pernyataan dan ketidakpedulian pemimpin Libia itu terhadap nasib buruk rakyatnya dikutuk oleh duta besar AS untuk PBB Susan Rice.
"Itu kedengaran seperti salah pengertian nyata, ketika ia dapat bicara dan tertawa dengan seorang warga negara Amerika dan wartawan internasional sementara ia membunuhi rakyatnya sendiri," kata Rice di Gedung Putih. "Itu cuma menggarisbawahi betapa tak layaknya ia untuk memimpin dan betapa terputusnya ia dari kenyataan."
Khadafi duduk di Tripoli untuk wawancara dengan saluran televisi ABC serta BBC dan The Times of London, sementara para pemimpin dunia meningkatkan tekanan atas rejimnya.
Kemarahan global telah bergolak atas penindasan yang dilakukan Khadafi terhadap pengunjuk rasa, yang menentang pemerintahnya dan meletus dua pekan sebelumnya setelah kejatuhan pemerintah di Tunisia dan Mesir.
Kekuatan prodemokrasi sekarang menguasai banyak wilayah timur dan utara negara Afrika utara itu. Tapi beberapa kelompok hak asasi manusia menyatakan sedikitnya 1.000 orang telah tewas dalam penindasan tersebut.
Setelah mempertimbangkan reaksi, Amerika Serikat sekarang secara terbuka telah menyeru Khadafi agar mundur, dan menyatankan dia hidup di pengasingan. Tapi Khadafi menyerang balik, dan mengatakan ia telah dibuat kecewa oleh Amerika Serikat.
"Itu pengkhianatan, mereka tak memiliki moral. Saya terkejut bahwa kami memiliki persekutuan dengan Barat untuk memerangi Al-Qaida, dan saat kami sekarang sedang memerangi teroris, mereka meninggalkan kami," kata Khadafi, sebagaimana dikutip televisi ABC.
"Barangkali mereka mau menduduki Libia," kata pemimpin Libia tersebut sebagaimana dikutip ABC. Ditambahkannya, Khadafi telah berkeras ia tak bisa meletakkan jabatan sebab ia bukan presiden dan juga bukan raja.
Ia juga menantang mereka yang telah menyatakan ia telah menyimpan uang di luar negeri agar memberi bukti tentang dana semacam itu dan mengatakan ia akan "mencolok mata mereka", demikian laporan BBC.
Wartawan BBC Jeremy Bowen mengatakan wawancara itu telah diadakan di satu restoran di ibu kota Libia, Tripoli, dan Khadafi kelihatan tenang selama wawancara berlangsung.
Khadafi juga menduga orang yang telah turun ke jalan berada di bawah pengaruh obat-obatan yang dipasok oleh "orang luar". Ia menambahkan rakyat telah merampas senjata dan pendukungnya mendapat perintah agar tak menembak.
"Itu pekerjaan Al-Qaida," kata Khadafi kepada Bowen. "Mereka memasuki pangkalan militer dan merampas senjata dan mereka menteror rakyat." (Ant/ AFP/MEL)
Semua pernyataan dan ketidakpedulian pemimpin Libia itu terhadap nasib buruk rakyatnya dikutuk oleh duta besar AS untuk PBB Susan Rice.
"Itu kedengaran seperti salah pengertian nyata, ketika ia dapat bicara dan tertawa dengan seorang warga negara Amerika dan wartawan internasional sementara ia membunuhi rakyatnya sendiri," kata Rice di Gedung Putih. "Itu cuma menggarisbawahi betapa tak layaknya ia untuk memimpin dan betapa terputusnya ia dari kenyataan."
Khadafi duduk di Tripoli untuk wawancara dengan saluran televisi ABC serta BBC dan The Times of London, sementara para pemimpin dunia meningkatkan tekanan atas rejimnya.
Kemarahan global telah bergolak atas penindasan yang dilakukan Khadafi terhadap pengunjuk rasa, yang menentang pemerintahnya dan meletus dua pekan sebelumnya setelah kejatuhan pemerintah di Tunisia dan Mesir.
Kekuatan prodemokrasi sekarang menguasai banyak wilayah timur dan utara negara Afrika utara itu. Tapi beberapa kelompok hak asasi manusia menyatakan sedikitnya 1.000 orang telah tewas dalam penindasan tersebut.
Setelah mempertimbangkan reaksi, Amerika Serikat sekarang secara terbuka telah menyeru Khadafi agar mundur, dan menyatankan dia hidup di pengasingan. Tapi Khadafi menyerang balik, dan mengatakan ia telah dibuat kecewa oleh Amerika Serikat.
"Itu pengkhianatan, mereka tak memiliki moral. Saya terkejut bahwa kami memiliki persekutuan dengan Barat untuk memerangi Al-Qaida, dan saat kami sekarang sedang memerangi teroris, mereka meninggalkan kami," kata Khadafi, sebagaimana dikutip televisi ABC.
"Barangkali mereka mau menduduki Libia," kata pemimpin Libia tersebut sebagaimana dikutip ABC. Ditambahkannya, Khadafi telah berkeras ia tak bisa meletakkan jabatan sebab ia bukan presiden dan juga bukan raja.
Ia juga menantang mereka yang telah menyatakan ia telah menyimpan uang di luar negeri agar memberi bukti tentang dana semacam itu dan mengatakan ia akan "mencolok mata mereka", demikian laporan BBC.
Wartawan BBC Jeremy Bowen mengatakan wawancara itu telah diadakan di satu restoran di ibu kota Libia, Tripoli, dan Khadafi kelihatan tenang selama wawancara berlangsung.
Khadafi juga menduga orang yang telah turun ke jalan berada di bawah pengaruh obat-obatan yang dipasok oleh "orang luar". Ia menambahkan rakyat telah merampas senjata dan pendukungnya mendapat perintah agar tak menembak.
"Itu pekerjaan Al-Qaida," kata Khadafi kepada Bowen. "Mereka memasuki pangkalan militer dan merampas senjata dan mereka menteror rakyat." (Ant/ AFP/MEL)
*liputan6.com
0 komentar:
Posting Komentar
free comment,but not spam :)