Terkait dengan persoalan air produksi Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Mayang Kota Jambi yang disalurkan ke pelanggan yang tak memenuhi standar kesehatan. Walikota Jambi dr Bambang Priyanto, menyatakan akan segera memanggil pimpinan PDAM untuk meminta penjelasan mengenai persoalan tersebut.
“Kita akan panggil PDAM minta penjelasan,” ungkap Bambang usai melantik pejabat eselon III dan IV, kemarin. Bambang mengaku sangat kuatir dengan persoalan tersebut. Dirinya memerintahkan Kepala Dinas Kesehatan Kota Jambi untuk segera melakukan pengecekan air produksi PDAM yang berdasarkan temuan BPK tidak berdasarkan standar kesehatan.
Walikota yang juga seorang dokter ini juga menyebutkan bila terlalu banyak menkonsumsi air yang mengandung zat besi dan alumunium yang tinggi dapat menyebabkan penyakit ginjal. “Kalau kandungan besi tinggi, bila dikonsumsi terus menerus bisa menyebabkan ginjal,” ucapnya. Disebutkannya, pihak PDAM harus terus mengontrol penggunaan zat kimia pada produksi air, sehingga air yang di produksi tidak mengadung zat berbahaya. Namun menurutnya, tingginya zat besi pada air PDAM berkemungkinan disebabkan jaringan pendistribusian air yan sudah tua.
“Mungkin pipanya sudah tua, makanya kita berupaya bagaimana dilakukan perrehaban jaringan distribusi,” tukasnya.
Sementara itu Sekda Kota Jambi Budidaya mengatakan, jaringan distribusi PDAM sudah tua dan perlu dilakukan perehaban. Namun untuk melakukan perehaban diperlukan biaya yang besar. Sehingga diperlukannya kerjasama dengan pihak ketiga untuk melaksanakannya. “Untuk rehab perlu kerjasama pihak ketiga, dimana sebelumnya mereka pernah jamin produksi air bisa terjamin,” kata Budidaya.
Sedangkan Komisi B DPRD Kota Jambi, juga akan segera memanggil PDAM TM untuk diminta keterangannya terkait temuan BPK tersebut. Disampaikan Ketua Komisi B Mustamar, banyak persoalan di tubuh PDAM. Awalnya pihaknya masih akan mengagendakan untuk memanggil PDAM. Namun karena persoalan tersebut sangat meresahkan, maka dalam waktu dekat akan segera memanggil PDAM. “Selasa mendatang, kita akan panggil PDAM, minta penjelasan,” tegas Mustamar. (amh)
“Kita akan panggil PDAM minta penjelasan,” ungkap Bambang usai melantik pejabat eselon III dan IV, kemarin. Bambang mengaku sangat kuatir dengan persoalan tersebut. Dirinya memerintahkan Kepala Dinas Kesehatan Kota Jambi untuk segera melakukan pengecekan air produksi PDAM yang berdasarkan temuan BPK tidak berdasarkan standar kesehatan.
Walikota yang juga seorang dokter ini juga menyebutkan bila terlalu banyak menkonsumsi air yang mengandung zat besi dan alumunium yang tinggi dapat menyebabkan penyakit ginjal. “Kalau kandungan besi tinggi, bila dikonsumsi terus menerus bisa menyebabkan ginjal,” ucapnya. Disebutkannya, pihak PDAM harus terus mengontrol penggunaan zat kimia pada produksi air, sehingga air yang di produksi tidak mengadung zat berbahaya. Namun menurutnya, tingginya zat besi pada air PDAM berkemungkinan disebabkan jaringan pendistribusian air yan sudah tua.
“Mungkin pipanya sudah tua, makanya kita berupaya bagaimana dilakukan perrehaban jaringan distribusi,” tukasnya.
Sementara itu Sekda Kota Jambi Budidaya mengatakan, jaringan distribusi PDAM sudah tua dan perlu dilakukan perehaban. Namun untuk melakukan perehaban diperlukan biaya yang besar. Sehingga diperlukannya kerjasama dengan pihak ketiga untuk melaksanakannya. “Untuk rehab perlu kerjasama pihak ketiga, dimana sebelumnya mereka pernah jamin produksi air bisa terjamin,” kata Budidaya.
Sedangkan Komisi B DPRD Kota Jambi, juga akan segera memanggil PDAM TM untuk diminta keterangannya terkait temuan BPK tersebut. Disampaikan Ketua Komisi B Mustamar, banyak persoalan di tubuh PDAM. Awalnya pihaknya masih akan mengagendakan untuk memanggil PDAM. Namun karena persoalan tersebut sangat meresahkan, maka dalam waktu dekat akan segera memanggil PDAM. “Selasa mendatang, kita akan panggil PDAM, minta penjelasan,” tegas Mustamar. (amh)
*metrojambi.com
0 komentar:
Posting Komentar
free comment,but not spam :)