Narkotika dan obat terlarang (narkoba) menjadi pelarian artis karena mereka termakan istilah “tak ada kata tidak siap di atas pentas”. Artis yang bersih dari narkoba selayaknya membantu koleganya agar terhindar dari pelarian yang salah itu. Guru besar psikologi Universitas Indonesia (UI) Sarlito Wirawan mengusulkan agar para artis membuat semacam forum diskusi maupun perkumpulan untuk mencegah maupun mengobati penggunaan narkoba di kalangan mereka.
Forum tersebut, kata dia, bisa membantu teman sesama artis yang telanjur kena narkoba sehingga bisa keluar dan menjauhinya. “Saya kira banyak artis yang tidak terjebak narkoba atau yang sebelumnya pernah memakai narkoba tapi sudah insyaf. Peran mereka yang sebetulnya dibutuhkan artis lain yang sudah terjerumus ke dalam narkoba,” tegasnya.
Daftar artis yang diduga terlibat kasus narkoba bertambah lagi dengan ditangkapnya drummer grup band Padi, Surendro Prasetyo alias Yoyo, 35. Dia ditangkap polisi pada Minggu (27/2) dini hari sekitar pukul 00.30 WIB di Kamar 40 BA Lantai 40 Apartemen Sudirman Park, Jakarta Pusat. Hingga kemarin Yoyo masih dimintai keterangan di Gedung Badan Narkotika Nasional (BNN) Cawang,Jakarta Timur. Sarlito menjelaskan, pendekatan dan antisipasi dari kalangan internal artis menjadi krusial karena komunikasi sesama artis lebih efektif dibandingkan dengan pihak lain.
“Forum artis soal narkoba semacam ini penting sekali,” tegasnya. Kriminolog UI Erlangga Masdiana menambahkan, narkoba biasanya dianggap sebagai “tempat pengaduan” para artis dalam kondisi senang ataupun susah. Narkoba juga menjadi tempat pelarian dari tuntutan karier mereka yang sangat banyak. “Narkoba dipakai artis untuk meningkatkan penampilan di panggung hiburan.Dengan narkoba,artis pada umumnya menganggap kepercayaan diri mereka bisa naik, inspirasi mereka bertambah, bahkan kreativitasnya dalam hal seni meningkat,” kata Erlangga kepada SINDOdi Jakarta kemarin.
Penggunaan narkoba juga bisa dijadikan para artis untuk lari ketika mendapat tekanan hidup.Apalagi gaya hidup artis yang glamor berdampak pada kehidupan keluarga mereka yang mudah retak. Belum lagi soal tuntutan karier, fans, dan konflik kehidupan lain yang sering menyelimuti mereka. “Fenomena ini tidak hanya terjadi di kalangan artis Indonesia, tapi di seluruh dunia juga sama. Artis paling rentan ketika bicara narkoba. Pusaran karier mereka pada hal seni dan hiburan, tuntutannya adalah pada gaya hidup dan hal-hal yang menyenangkan dan kreatif,”tandasnya.
Menurut Erlangga,di kalangan artis sendiri sering dikenal istilah “tak ada kata tidak siap di atas pentas”.Kondisi ini tentu menjadi tekanan mental tersendiri karena kewajiban menjaga performance saat menghadapi penggemar dalam kondisi apa pun.Ketika di luar pentas, kehidupan artis juga berbeda dengan masyarakat umum karena mereka akan menjadi perhatian ketika berhadapan dengan orang lain.
Bagi artis yang ingin keluar dari kondisi tersebut,kata dia,biasanya mereka menepi ke kawasan perdesaan, kemudian jika belum puas mereka lari ke tempat hiburan malam dan ada yang lalu mengonsumsi narkoba.“Jadi ini hanyalah akibat atau tempat pelarian dari hiruk-pikuk kehidupan dan tuntutan hidup yang tiap hari dihadapi,” ujarnya.
Diincar Selama 5 Bulan
Kanit II Direktur IV Narkoba Bareskrim Mabes Polri Kombes Pol Siswandi mengungkapkan, Yoyo Padi sudah menjadi incaran polisi sejak lima bulan lalu. Mantan suami penyanyi Rossa itu masuk dalam daftar 12 artis pencandu narkoba yang diincar polisi. Menurut Siswandi,polisi sudah mengamati tempat tinggal Yoyo sejak tiga hari lalu.Semula, polisi belum tahu persis di lantai berapa Yoyo tinggal.
Baru pada dini hari kemarin, setelah diketahui, langsung dilakukan penangkapan. Di kamar Yoyo, polisi menemukan barang bukti seperangkat bong yang digunakan untuk menghisap sabu-sabu dan setengah gram sabu-sabu.Menurut Siswandi,Yoyo baru membeli sabu-sabunya dua hari sebelum ditangkap senilai Rp700.000.”Dia pakai (sabu-sabu) pada pagi harinya.Tapi pada saat ditangkap, dia memang mau memakai,” ujar Siswandi.
Bahkan pada saat ditangkap, Yoyo sempat menjamu petugas dengan menyediakan kopi.Tak ada orang lain di malam penangkapannya, hanya Yoyo sendirian. Polisi lalu menemukan bukti dan Yoyo mengakui barang yang ditemukannya milik dia. Polisi akan mengembangkan penyelidikan kasus, termasuk apakah Yoyo menggunakannya bersama teman-temannya atau murni sendirian. Yoyo, lanjut Siswandi, sudah 10 tahun jadi pengguna narkoba. Semula dia mengonsumsi jenis heroin dan baru sejak 4–5 bulan lalu,dia beralih ke sabu-sabu.
”Dia sempat ngomong kepada kita bahwa dia salah doa. Doanya, hentikanlah saya dari narkotika heroin.Dia bukan berdoa berhenti dari narkotika, tapi berhenti dari heroin dan ganti jadi sabu-sabu, makanya dia mengatakan salah doa,”beber Siswandi. Pada pemeriksaannya, Yoyo sudah menjalani tes urine dan hasilnya telah dikirim ke laboratorium Divisi Narkoba Mabes Polri untuk diteliti lebih lanjut. Siswandi mengatakan, dalam pemeriksaan, tidak ada indikasi Yoyo sebagai pemasok atau pengedar.
Polisi justru tengah mengincar orang yang disebut Yoyo sebagai Mr X yang ditengarai sebagai pemasok tetap narkoba kepada kalangan artis. ”Kita tengah mengincar kurir yang mengantarkan sabu-sabu ke Yoyo.Karena dari sanalah kita bisa menemukan Mr X ini,”ungkapnya. Dari Mr X ini, ke-12 artis yang menjadi incaran polisi mendapatkan narkotika sesuai dengan kebutuhannya. Menurut Siswandi, selain Yoyo,ada artis Revaldo dan eks vokalis Grup Band Kerispatih Sammy.”Masih ada sekitar 9 sampai 10 orang lagi. Mudah-mudahan bukan kita yang tangkap, tapi mereka sadar sendiri dan merehabilitasi diri,”paparnya.
Yoyo terancam Pasal 127 ayat 1 UU Narkotikaa No 35 Tahun 2009. Ancaman hukuman minimal 4 tahun dan maksimal 12 tahun. ”Namun mengacu pada ayat 3 Pasal yang sama,yang bersangkutan bisa bebas asalkan dia bisa membuktikan sebagai korban penyalahgunaan dan jika terbukti harus direhabilitasi,”papar Siswandi. Yoyo, tandas Siswandi, masih dalam keadaan shock.Terlebih jika harus berhadapan dengan wartawan. ”Dia masih shock takut anaknya tahu, keluarganya tahu, mantan istrinya tahu,”kata Siswandi.
Yoyo yang kemarin mengenakan kemeja hitam hanya memberikan pernyataan maaf untuk keluarganya, penggemarnya, dan mantan istrinya. ”Saya minta maaf,”singkatnya. Yoyo menunjuk Noni T Purwaningsih sebagai pengacaranya. Noni tidak banyak berkomentar. Dia mengaku belum berkomunikasi banyak dengan Yoyo. ”Saya hanya tanya kondisinya, dia baik, dan dia belum membawa pakaian ganti,”kata Noni.
Rekannya di grup band Padi, Piyu, mengaku kaget Yoyo terlibat narkoba dan tertangkap tangan pihak berwajib.Namun,Piyu tidak bisa berbuat apa-apa. Dia juga belum mendapat informasi yang jelas soal berita tersebut. ”Saya prihatin dan saya belum membicarakan masalah kasus Yoyo dengan para personel Padi yang lain. Ini (narkoba) masalah serius,” ungkap Piyu saat dihubungi SINDO. (m sahlan/krisiandi sacawisastra/tedy achmad)
Daftar artis yang diduga terlibat kasus narkoba bertambah lagi dengan ditangkapnya drummer grup band Padi, Surendro Prasetyo alias Yoyo, 35. Dia ditangkap polisi pada Minggu (27/2) dini hari sekitar pukul 00.30 WIB di Kamar 40 BA Lantai 40 Apartemen Sudirman Park, Jakarta Pusat. Hingga kemarin Yoyo masih dimintai keterangan di Gedung Badan Narkotika Nasional (BNN) Cawang,Jakarta Timur. Sarlito menjelaskan, pendekatan dan antisipasi dari kalangan internal artis menjadi krusial karena komunikasi sesama artis lebih efektif dibandingkan dengan pihak lain.
“Forum artis soal narkoba semacam ini penting sekali,” tegasnya. Kriminolog UI Erlangga Masdiana menambahkan, narkoba biasanya dianggap sebagai “tempat pengaduan” para artis dalam kondisi senang ataupun susah. Narkoba juga menjadi tempat pelarian dari tuntutan karier mereka yang sangat banyak. “Narkoba dipakai artis untuk meningkatkan penampilan di panggung hiburan.Dengan narkoba,artis pada umumnya menganggap kepercayaan diri mereka bisa naik, inspirasi mereka bertambah, bahkan kreativitasnya dalam hal seni meningkat,” kata Erlangga kepada SINDOdi Jakarta kemarin.
Penggunaan narkoba juga bisa dijadikan para artis untuk lari ketika mendapat tekanan hidup.Apalagi gaya hidup artis yang glamor berdampak pada kehidupan keluarga mereka yang mudah retak. Belum lagi soal tuntutan karier, fans, dan konflik kehidupan lain yang sering menyelimuti mereka. “Fenomena ini tidak hanya terjadi di kalangan artis Indonesia, tapi di seluruh dunia juga sama. Artis paling rentan ketika bicara narkoba. Pusaran karier mereka pada hal seni dan hiburan, tuntutannya adalah pada gaya hidup dan hal-hal yang menyenangkan dan kreatif,”tandasnya.
Menurut Erlangga,di kalangan artis sendiri sering dikenal istilah “tak ada kata tidak siap di atas pentas”.Kondisi ini tentu menjadi tekanan mental tersendiri karena kewajiban menjaga performance saat menghadapi penggemar dalam kondisi apa pun.Ketika di luar pentas, kehidupan artis juga berbeda dengan masyarakat umum karena mereka akan menjadi perhatian ketika berhadapan dengan orang lain.
Bagi artis yang ingin keluar dari kondisi tersebut,kata dia,biasanya mereka menepi ke kawasan perdesaan, kemudian jika belum puas mereka lari ke tempat hiburan malam dan ada yang lalu mengonsumsi narkoba.“Jadi ini hanyalah akibat atau tempat pelarian dari hiruk-pikuk kehidupan dan tuntutan hidup yang tiap hari dihadapi,” ujarnya.
Diincar Selama 5 Bulan
Kanit II Direktur IV Narkoba Bareskrim Mabes Polri Kombes Pol Siswandi mengungkapkan, Yoyo Padi sudah menjadi incaran polisi sejak lima bulan lalu. Mantan suami penyanyi Rossa itu masuk dalam daftar 12 artis pencandu narkoba yang diincar polisi. Menurut Siswandi,polisi sudah mengamati tempat tinggal Yoyo sejak tiga hari lalu.Semula, polisi belum tahu persis di lantai berapa Yoyo tinggal.
Baru pada dini hari kemarin, setelah diketahui, langsung dilakukan penangkapan. Di kamar Yoyo, polisi menemukan barang bukti seperangkat bong yang digunakan untuk menghisap sabu-sabu dan setengah gram sabu-sabu.Menurut Siswandi,Yoyo baru membeli sabu-sabunya dua hari sebelum ditangkap senilai Rp700.000.”Dia pakai (sabu-sabu) pada pagi harinya.Tapi pada saat ditangkap, dia memang mau memakai,” ujar Siswandi.
Bahkan pada saat ditangkap, Yoyo sempat menjamu petugas dengan menyediakan kopi.Tak ada orang lain di malam penangkapannya, hanya Yoyo sendirian. Polisi lalu menemukan bukti dan Yoyo mengakui barang yang ditemukannya milik dia. Polisi akan mengembangkan penyelidikan kasus, termasuk apakah Yoyo menggunakannya bersama teman-temannya atau murni sendirian. Yoyo, lanjut Siswandi, sudah 10 tahun jadi pengguna narkoba. Semula dia mengonsumsi jenis heroin dan baru sejak 4–5 bulan lalu,dia beralih ke sabu-sabu.
”Dia sempat ngomong kepada kita bahwa dia salah doa. Doanya, hentikanlah saya dari narkotika heroin.Dia bukan berdoa berhenti dari narkotika, tapi berhenti dari heroin dan ganti jadi sabu-sabu, makanya dia mengatakan salah doa,”beber Siswandi. Pada pemeriksaannya, Yoyo sudah menjalani tes urine dan hasilnya telah dikirim ke laboratorium Divisi Narkoba Mabes Polri untuk diteliti lebih lanjut. Siswandi mengatakan, dalam pemeriksaan, tidak ada indikasi Yoyo sebagai pemasok atau pengedar.
Polisi justru tengah mengincar orang yang disebut Yoyo sebagai Mr X yang ditengarai sebagai pemasok tetap narkoba kepada kalangan artis. ”Kita tengah mengincar kurir yang mengantarkan sabu-sabu ke Yoyo.Karena dari sanalah kita bisa menemukan Mr X ini,”ungkapnya. Dari Mr X ini, ke-12 artis yang menjadi incaran polisi mendapatkan narkotika sesuai dengan kebutuhannya. Menurut Siswandi, selain Yoyo,ada artis Revaldo dan eks vokalis Grup Band Kerispatih Sammy.”Masih ada sekitar 9 sampai 10 orang lagi. Mudah-mudahan bukan kita yang tangkap, tapi mereka sadar sendiri dan merehabilitasi diri,”paparnya.
Yoyo terancam Pasal 127 ayat 1 UU Narkotikaa No 35 Tahun 2009. Ancaman hukuman minimal 4 tahun dan maksimal 12 tahun. ”Namun mengacu pada ayat 3 Pasal yang sama,yang bersangkutan bisa bebas asalkan dia bisa membuktikan sebagai korban penyalahgunaan dan jika terbukti harus direhabilitasi,”papar Siswandi. Yoyo, tandas Siswandi, masih dalam keadaan shock.Terlebih jika harus berhadapan dengan wartawan. ”Dia masih shock takut anaknya tahu, keluarganya tahu, mantan istrinya tahu,”kata Siswandi.
Yoyo yang kemarin mengenakan kemeja hitam hanya memberikan pernyataan maaf untuk keluarganya, penggemarnya, dan mantan istrinya. ”Saya minta maaf,”singkatnya. Yoyo menunjuk Noni T Purwaningsih sebagai pengacaranya. Noni tidak banyak berkomentar. Dia mengaku belum berkomunikasi banyak dengan Yoyo. ”Saya hanya tanya kondisinya, dia baik, dan dia belum membawa pakaian ganti,”kata Noni.
Rekannya di grup band Padi, Piyu, mengaku kaget Yoyo terlibat narkoba dan tertangkap tangan pihak berwajib.Namun,Piyu tidak bisa berbuat apa-apa. Dia juga belum mendapat informasi yang jelas soal berita tersebut. ”Saya prihatin dan saya belum membicarakan masalah kasus Yoyo dengan para personel Padi yang lain. Ini (narkoba) masalah serius,” ungkap Piyu saat dihubungi SINDO. (m sahlan/krisiandi sacawisastra/tedy achmad)
*seputarindonesia.com
0 komentar:
Posting Komentar
free comment,but not spam :)