Juru Bicara Kepresidenan Julian Aldrin Pasha mengatakan hingga saat ini Presiden Susilo Bambang Yudhoyono belum membicarakan secara khusus tentang perombakan kabinet atau reshuffle. Apalagi, upaya itu terkait kabar masuknya Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto ke dalam kabinet. "Tidak (ada pembicaraan soal Prabowo). Yang saya ketahui belum ada pembicaraan reshuffle sampai saat ini," kata Julian .
Julian menjelaskan, reshuffle merupakan hak prerogatif Presiden, dan akan dilakukan bukan karena alasan politik. "Ada atau tidak (reshuffle), kembali kepada bagaimana Presiden melihat urgensi hal tersebut. Kalau pun ada, itu berdasarkan rasional atau alasan-alasan," ujarnya.
Terkait isu pergantian menteri dari partai yang mendukung pelaksanaan Hak Angket Mafia Pajak, Julian tampak enggan menjelaskan. Julian hanya menjawab telah mendengar kabar tersebut. "Tapi itu bukan dari internal pemerintah," ucapnya.
Selasa lalu, usul Hak Angket Perpajakan kandas. Faktor penentunya adalah Fraksi Gerindra yang turut menolak bersama Partai Demokrat. Para petinggi Partai Demokrat menegaskan bahwa atas dukungan itu, Partai Gerindra yang didirikan oleh Prabowo Subianto itu, pantas mendapat imbalan.
Prabowo Subianto, kata anggota Dewan Pembina Partai Demokrat, Achmad Mubarok, patut diberi kursi dalam Kabinet Indonesia Bersatu II. “Reward-nya bisa saja Prabowo dikasih menteri,” kata Mubarok, Rabu. (art)
• VIVAnews
Julian menjelaskan, reshuffle merupakan hak prerogatif Presiden, dan akan dilakukan bukan karena alasan politik. "Ada atau tidak (reshuffle), kembali kepada bagaimana Presiden melihat urgensi hal tersebut. Kalau pun ada, itu berdasarkan rasional atau alasan-alasan," ujarnya.
Terkait isu pergantian menteri dari partai yang mendukung pelaksanaan Hak Angket Mafia Pajak, Julian tampak enggan menjelaskan. Julian hanya menjawab telah mendengar kabar tersebut. "Tapi itu bukan dari internal pemerintah," ucapnya.
Selasa lalu, usul Hak Angket Perpajakan kandas. Faktor penentunya adalah Fraksi Gerindra yang turut menolak bersama Partai Demokrat. Para petinggi Partai Demokrat menegaskan bahwa atas dukungan itu, Partai Gerindra yang didirikan oleh Prabowo Subianto itu, pantas mendapat imbalan.
Prabowo Subianto, kata anggota Dewan Pembina Partai Demokrat, Achmad Mubarok, patut diberi kursi dalam Kabinet Indonesia Bersatu II. “Reward-nya bisa saja Prabowo dikasih menteri,” kata Mubarok, Rabu. (art)
0 komentar:
Posting Komentar
free comment,but not spam :)