Bupati Tanjabbarat Usman Ermulan membantah kalau dirinya melakukan tindakan kekerasan terhadap Kadesnya. Pernyataan ini disampaikannya kepada wartawan di gedung Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jambi, Rabu siang (23/02). “Saya nggak nampar, cuma marahi saja, karena laporan yang disampaikannya kepada saya tidak rasional,’’ ujar Usman Ermulan, kepada wartawan.
“Saya memarahi Kades itu, karena kita sebagai pemerintah harus rasional,” katanya lagi. Sebab dalam laporan yang dia terima seperti adanya sumur yang tercemar maupun semburan api tidak terbukti di lapangan.
“Yang dilaporkan sumur tercemar, tapi yang kita liat tidak tercemar. Begitu juga dengan laporan mengenai semburan api di pinggir jalan, saat dicek laporan itu tidak ada sama sekali,’’katanya lagi.
Menurut Usman, jika memang ada semburan api seperti yang dilaporkan, sudah pasti akan membawa bencana bagi pengguna transportasi yang melintas areal tersebut dan warga yang bermukim disana. “Padahal setiap hari mobil bensin lewat terus, kalau ada semburan api, jelas berbahaya, terlebih masyarakat yang ada disana,” terangnya.
Karena laporan itu tidak terbukti, makanya kata Usman, dirinya memarahi Kades tersebut. Selain itu, agar kinerja bawahannya kedepan bisa lebih baik. “Sepanjang mau jadi bawahan, harus ikut perintah. Kalau tidak mau silahkan mohon berhenti,” tegasnya.
Dikatakannya, jika memang Kades merasa tindakan memarahi itu tidak berkenan, dirinya juga tidak bias mencegah kalau dilaporkan ke aparat kepolisian. “Presiden aja dilaporin apalagi saya,” tukasnya.(eon)
*metrojambi.com
0 komentar:
Posting Komentar
free comment,but not spam :)