Awak kendaraan baik roda empat maupun roda dua meminta pihak kepolisian mengamankan jalur Muara Tembesi, Kabupaten Batanghari‑Sarolangun, Kabupaten Sarolangun sepanjang 180 km yang kini rawan dengan aksi penodongan. Hendra (34) pengemudi bus antar kota dalam kabupaten (AKDP) rute Jambi‑Kerinci yang melintasi jalur tersebut, minta pihak kepolisian mengamankan jalur tersebut dari aksi penghadangan dan penodongan.
"Saat melintas jalan tersebut selepas desa Muara Tembesi, kami mulai cemas, takut dihadang dan dotodong penjahat," katanya Selasa (22/2).
Ia menyebutkan, sebagian besar kendaraan yang melintas di jalan tersebut memilih waktu siang hari dan beriringan satu dengan yang lain, guna mengindari aksi kejahatan tersebut.
Hal senada juga diutarakan, Beny (28) pengemudi mobil bok bermuatan rokok, mengaku takut melintas jalur Muara Tembesi‑Sarolangun, karena sering terjadi kasus penodongan.
"Saya dan rekan lebih dulu membuat janji untuuk konvoi, bila melintasi jalur tersebut, terutama pada malam hari, karena takut jadi korban perampokan atau penodongan," katanya.
Sementara itu Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Kerinci, Afrizal mengatakan, Muara Tembesi‑Sarolangun merupakan jalur terdekat menuju Kota jambi dan sebaliknya, baik angkutan umum maupun pribadi.
"Kita minta pihak kepolisian mengamankan jalur tersebut," katanya.
Pihaknya juga sering menerima laporan dari pengemudi mengenai maraknya aksi penodongan di jalur tersebut, kata Afrizal.
*tribunjambi.com
0 komentar:
Posting Komentar
free comment,but not spam :)