Kekerasan terhadap para demonstran kembali terjadi di Bahrain. Pasukan keamanan Bahrain melepaskan tembakan ke para demonstran di dekat Pearl Square. Akibatnya, lebih dari 60 orang luka-luka. Ali Ibrahim, wakil kepala staf medis di rumah sakit Salmaniya mengatakan, 66 korban luka telah dimasukkan ke rumah sakit akibat kekerasan tersebut. Empat orang di antaranya dalam kondisi kritis.
Dikatakannya, korban luka-luka kali ini lebih parah daripada insiden pada Kamis, 17 Februari tersebut.
"Kami pikir itu tentara," kata mantan anggota parlemen Sayed Hadi mengenai penembakan tersebut seperti dilansir kantor berita Reuters, Sabtu (19/2/2011).
Insiden ini terjadi setelah prosesi pemakaman yang digelar untuk mereka yang tewas pada Kamis, 17 Februari lalu. Empat demonstran tewas dan 231 lainnya luka-luka setelah polisi menggempur sekitar Pearl Square untuk mengusir para demonstran.
Kekerasan terbaru di Bahrain ini terjadi bersamaan dengan seruan untuk tenang dan dialog dari putra mahkota, Sheikh Salman bin Hamad al-Khalifa.
"Hari ini waktunya untuk duduk dan mengadakan dialog, bukan untuk berkelahi," katanya di stasiun Bahrain TV.
Kekerasan aparat Bahrain terhadap para demonstran telah menimbulkan kecaman sejumlah pemimpin dunia termasuk Presiden Amerika Serikat Barack Obama. Melalui percakapan telepon dengan Raja Bahrain, Obama mengecam kekerasan tersebut.
(ita/ita)
Dikatakannya, korban luka-luka kali ini lebih parah daripada insiden pada Kamis, 17 Februari tersebut.
"Kami pikir itu tentara," kata mantan anggota parlemen Sayed Hadi mengenai penembakan tersebut seperti dilansir kantor berita Reuters, Sabtu (19/2/2011).
Insiden ini terjadi setelah prosesi pemakaman yang digelar untuk mereka yang tewas pada Kamis, 17 Februari lalu. Empat demonstran tewas dan 231 lainnya luka-luka setelah polisi menggempur sekitar Pearl Square untuk mengusir para demonstran.
Kekerasan terbaru di Bahrain ini terjadi bersamaan dengan seruan untuk tenang dan dialog dari putra mahkota, Sheikh Salman bin Hamad al-Khalifa.
"Hari ini waktunya untuk duduk dan mengadakan dialog, bukan untuk berkelahi," katanya di stasiun Bahrain TV.
Kekerasan aparat Bahrain terhadap para demonstran telah menimbulkan kecaman sejumlah pemimpin dunia termasuk Presiden Amerika Serikat Barack Obama. Melalui percakapan telepon dengan Raja Bahrain, Obama mengecam kekerasan tersebut.
(ita/ita)
*detik.com
0 komentar:
Posting Komentar
free comment,but not spam :)