JAMBI - Ada Indikasi Penggunaan HP Secara Bebas di Lapas


Kaburnya Abdurahman (40), salah seorang Narapidana (Napi) dari Lapas Kelas IIA Jambi, terpidana kasus perampokan dan pencurian, Senin, (6/11/2010), kuat dugaan adanya indikasi penggunaan telepon genggam (HP) secara bebas di dalam Lapas kelas IIA Jambi itu.

“Kaburnya Napi kemarin itu diduga adanya indikasi penggunaan Hand Phone secara bebas di dalam Lapas, dalam peraturan Kemenkumham, itu diatur dan tidak dibolehkan,” ujar Kepala Divisi Pemasyarakatan Kemenkumham, Bambang Yudhotomo, kepada InfoJambi.com di ruang kerjanya, Rabu (8/11).

Menurut Bambang, indikasi tersebut karena saat Napi tersebut kabur sudah ada orang lain yang menunggu dengan menggunakan motor di luar Lapas tepat didekat Pos penjagaan satu, tempat Napi tersebut nekat meloncat.

Namun menurut Bambang, segala sesuatu bisa mungkin terjadi, selain adanya penggunaan HP secara bebas, indikasi lainnya ada bantuan dari pegawai Lapas sendiri. Untuk itu Bambang akan meminta kepada Kalapas kelas IIA Jambi untuk membentuk tim guna mencari tahu sebab pasti dari kaburnya Napi tersebut.

“Bisa juga ada bantuan dari petugas lapas itu sendiri, makanya saya akan meminta kepada Kalapas untuk membentuk tim untuk mencari tahu penyebab pastinya karena segala sesuatu bisa saja terjadi, jika memang ada keterlibatan dari petugas Lapas maka akan diberikan tindakan tegas sesuai dengan perbuatannya,” jelasnya.

Sementara Kalapas Kelas IIA Jambi, Bowo Nariwono, membantah adanya penggunaan HP secara bebas di dalam Lapas. Malah berdalih pihaknya selalu melakukan razia HP di lingkungan Lapas.

“Setiap hari kami adakan razia HP, mulai dari pengunjung hingga para tahanan dan Napi, jadi tidak ada Napi yang menggunakan HP di dalam Lapas,” tegas Bowo.
Bowo juga mengakui kaburnya Napi tersebut karena kelalaian anak buahnya sehingga Abdurahman lepas dari pengawasan. “Memang ada kelalaian petugas tapi saat itu Abdurahman memakai kaus dalam seperti para pekerja yang sedang merenovasi pos jaga,“ turunya.

Abdurahman adalah Napi yang tertutup bahkan dengan 9 orang teman satu selnya Abdurahman lebih banyak diam. Menurut Kepala Pengamanan Lembaga Pemasyarakatan (KPLP) Syahroni Ali, sejak masih berstatus sebagai tahanan, Abdurahman sudah mempunyai niat untuk kabur dari Lapas, untungnya niat tersebut cepat diketahui Roni, dan dengan segera Roni memindahkan Abdurahman ke sel dengan pengawasan maksimal yang dikhususkan untuk para Narapidana.

Abdurahman kabur saat pembagian jatah makan siang sekitar pukul 10.30 WIB, Senin (8/11), saat itu Abdurahman keluar dari selnya di Blok B2 dengan menggunakan kaus dalam seperti pekerja. Saat semua Napi berkumpul di lapangan untuk mengambil jatah makan siang, Abdurahman malah menuju ke pos jaga satu yang sedang direnovasi didekat area Bimbingan Pemasyarakatan (Bimpas).

Abdurahman masuk ke sela-sela pagar ornames dengan cara mendorong dengan badannya. Setelah berhasil melewati pagar ornames, kemudian Abdurahman naik ke Pos jaga yang didalamnya ada 3 pekerja yang sedang merenovasi. Abdurahman kemudian mendorong pekerja dan terjun dari pos jaga dengan ketinggian sekitar 6 Meter dan kabur dengan dibonceng dengan sepeda motor.

Hingga kini pihak Lapas dengan meminta bantuan dari Polresta Jambi terus melakukan pengejaran dan penangkapan kembali terhadap Napi yang kabur tersebut. Namun kabar yang berkembang dan pengakuan dari seorang Napi, di Lapas kelas IIA Jambi, beberapa Napi memang ada yang menggunakan Hand Phone dari dalam Lapas.  

(infojambi.com)

0 komentar:

Posting Komentar

free comment,but not spam :)