NASIONAL - Survei: Ani Yudhoyono Kalahkan Paloh & Hatta


Nama Ibu Negara Ani Yudhoyono mencuat sebagai salah satu nama calon presiden 2014. Indo Barometer sudah sejak Agustus 2010 mensurvei nama Ani Yudhoyono sebagai calon presiden. Hasilnya, meski masih belum masuk papan atas, Ani Yudhoyono untuk sementara berhasil mengalahkan Surya Paloh, Hatta Rajasa, Suryadharma Ali, dan Luthi Hasan Ishaaq.

"Buat kami, itu sesuatu yang masuk akal secara politik. SBY tidak bisa maju lagi dan Demokrat perlu figur untuk menjaga kemenangan suara," kata Direktur Eksekutif Indo Barometer Muhammad Qodari dalam perbincangan dengan VIVAnews.com.

Meski demikian, Qodari mengingatkan bahwa hasil survei bisa terus berubah setiap waktu. Maka itu, menurutnya keputusan pencalonan Ani Yudhoyono sebaiknya menunggu iklim politik pada 2013. Kendati demikian, Qodari melihat penerus Demokrat memang harus memiliki nama belakang 'Yudhoyono' untuk menjaga perolehan suara. Sementara itu, putra sulung SBY Agus Harimurti Yudhoyono dinilai masih terlalu muda, begitu juga dengan Edhie Baskoro Yudhoyono.

"Kalau Marzuki Alie, nama belakangnya bukan Yudhoyono. Anas Urbaningrum juga bukan Anas Yudhoyono," ujar Qodari, berseloroh. Karena itu, ia melihat Ani Yudhoyono adalah figur yang paling berpeluang.

Apalagi, masih kata Qodari, kiprah Ani Yudhoyono di dunia politik sudah berlangsung sejak Partai Demokrat dibentuk. Saat Subur Budhisantoso menjabat sebagai ketua umum, Ani Yudhoyono merupakan wakilnya.

"Tidak banyak yang tahu bahwa Ani Yudhoyono adalah Wakil Ketua Umum Demokrat pertama. Saat itu, Ani Yudhoyono dipilih untuk mengirim 'pesan' kepada rakyat bahwa Partai Demokrat adalah partainya SBY," jelas Qodari.

Itu karena saat itu belum banyak masyarakat yang mengenal Partai Demokrat, sementara popularitas SBY jauh lebih tinggi dari Partai Demokrat.

Seperti diketahui, Indo Barometer melakukan survei Prospek Calon Presiden 2014-2019 pada 9 sampai 20 Agustus 2010. Survei dilaksanakan di 33 provinsi di seluruh Indonesia dengan jumlah responden sebesar 1.200 orang. Margin of error sebesar kurang lebih sekitar 3,0 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.

Survei dilakukan dengan pertanyaan tertutup 10 nama. Dalam pertanyaan ini, nama SBY tidak dicantumkan. Nama SBY diganti dengan nama istrinya, Ani Yudhoyono. Hasilnya, Megawati menempati urutan pertama (21,8 persen), Prabowo Subianto (15,5 persen), Wiranto (8,7 persen), Aburizal Bakrie (5,6 persen), Muhaimin Iskandar (3,5 persen), Ani Yudhoyono (3,4 persen), Surya Paloh (3,3 persen), Hatta Rajasa (2,0 persen), Suryadharma Ali (0,3 persen), dan Luthi Hasan Ishaaq (0,3 persen).

Responden yang memilih untuk tidak memilih sebanyak 1,9 persen. Responden yang menyebut rahasia sebanyak 7,8 persen. Sedangkan sebanyak 25,8 persen responden memilih untuk tidak menjawab dan tidak tahu. (kd)

• VIVAnews

0 komentar:

Posting Komentar

free comment,but not spam :)