Satuan Tugas Pemberantasan Mafia Hukum terindikasi membelokkan kasus Gayus Tambunan menjadi sekadar kasus pemalsuan paspor. "Tapi modus operandi suatu kegiatan mafia sendiri enggak pernah ditangani serius," ucap Wakil Ketua Komisi III DPR, Fahri Hamzah, di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (11/1).
Secara terbuka Fahri mengutarakan kecurigaannya bahwa Satgas mencoba menutupi kasus yang lebih besar. Satgas yang sedari awal terlibat dalam kasus malah tidak mau membongkar apa motif kepergian Gayus ke Bali dan luar negeri serta siapa saja tokoh yang ditemuinya.
Selain itu, ia membantah anggapan bahwa instabilitas politik akan terjadi apabila kasus Gayus dibongkar, seperti dituturkan Ketua Komisi III Benny Harman dari pengakuan eks Kapolri Jenderal Bambang Danuri.
"Saya kira enggak. Kita pernah copot presiden 32 tahun setelah berkuasa, enggak ada masalah. Masak masalah Gayus kemudian instabilitas?" terangnya.
Fahri justru heran, mengapa Gayus yang semestinya banyak musuh karena memegang banyak rahasia besar mafia pajak, bisa melenggang luar negeri.
"Mohon maaf, kalau dia proteksi kepentingan orang besar tapi dia melenggang kangkung ke mana-mana, ini orang sudah pasti kena bunuh tapi kok dia belum mati," tegasnya.
"Menurut saya larinya dia karena ada proteksi, ada kekuatan besar yang proteksi. Sekalian bongkar. Harusnya Satgas bukan hanya urus soal paspor, wig. Inilah kegagalan Denny Indrayana dan teman-temannya," tegas Fahri.[ald]
Secara terbuka Fahri mengutarakan kecurigaannya bahwa Satgas mencoba menutupi kasus yang lebih besar. Satgas yang sedari awal terlibat dalam kasus malah tidak mau membongkar apa motif kepergian Gayus ke Bali dan luar negeri serta siapa saja tokoh yang ditemuinya.
Selain itu, ia membantah anggapan bahwa instabilitas politik akan terjadi apabila kasus Gayus dibongkar, seperti dituturkan Ketua Komisi III Benny Harman dari pengakuan eks Kapolri Jenderal Bambang Danuri.
"Saya kira enggak. Kita pernah copot presiden 32 tahun setelah berkuasa, enggak ada masalah. Masak masalah Gayus kemudian instabilitas?" terangnya.
Fahri justru heran, mengapa Gayus yang semestinya banyak musuh karena memegang banyak rahasia besar mafia pajak, bisa melenggang luar negeri.
"Mohon maaf, kalau dia proteksi kepentingan orang besar tapi dia melenggang kangkung ke mana-mana, ini orang sudah pasti kena bunuh tapi kok dia belum mati," tegasnya.
"Menurut saya larinya dia karena ada proteksi, ada kekuatan besar yang proteksi. Sekalian bongkar. Harusnya Satgas bukan hanya urus soal paspor, wig. Inilah kegagalan Denny Indrayana dan teman-temannya," tegas Fahri.[ald]
*rakyat merdeka.co.id
0 komentar:
Posting Komentar
free comment,but not spam :)