Ikan Bajubang atau Botia diklaim Singapura sebagai fauna kekayaan alam mereka.Padahal, ikan hias langka ini bisa ditemukan di Sungai Batanghari, Jambi. Singapura berhasil menangkar ikan Bajubang secara besar-besaran untuk diekspor ke Eropa dan AS.
Mantan Menteri Pariwisata, Seni dan Budaya (Menparsenibud) 1998-1999 periode Presiden BJ Habibie, Marzuki Usman saat melakukan kunjungan ke Jambi, Kamis (27/1) mengatakan prospek agribisnis Jambi kemungkinan masih bisa meningkat lebih baik. Terutama dengan adanya jenis ikan hias yang sudah diakui hingga tingkat Eropa.
"Kekayaan fauna kita ini sudah ada yang diakui sampai ketingkat Eropa yakni ikan Bajubang," ungkap Marzuki Usman saat menghadiri acara di PTPN VI.
Mantan Menteri Pariwisata, Seni dan Budaya (Menparsenibud) 1998-1999 periode Presiden BJ Habibie, Marzuki Usman saat melakukan kunjungan ke Jambi, Kamis (27/1) mengatakan prospek agribisnis Jambi kemungkinan masih bisa meningkat lebih baik. Terutama dengan adanya jenis ikan hias yang sudah diakui hingga tingkat Eropa.
"Kekayaan fauna kita ini sudah ada yang diakui sampai ketingkat Eropa yakni ikan Bajubang," ungkap Marzuki Usman saat menghadiri acara di PTPN VI.
Akan tetapi sampai saat ini masyarakat Jambi sendiri masih tidak mengetahui betapa bernilainya ikan Bajubang tersebut. Hal tersebut dibuktikan, bahwa sampai saat ini masyarakat hanya menilai ikan tersebut sebagai ikan yang biasa hidup di air tawar dan tidak memiliki nilai ekonomis.
Namun, saat ini Negara Singapura justru menjadikannya komoditas ekspor ikan hias mereka ke negera-negara Eropa.
Padahal menurut, Marzuki Usman, masyarakat Jambi bisa membudidayakan ikan tersebut dan menjualnya. Apalagi ikan tersebut merupakan ikan air tawar yang biasa hidup di sungai. Dengan demikian, bila itu lebih diperhatikan dan lebih dikembangkan, maka bisa menambah pendapatan bagi masyarakat dan daerah.
Hal yang lebih penting, jangan sampai masyarakat Eropa benar-benar mengakui bahwa ikan tersebut sebagai milik Singapura. Fakta yang sesungguhnya, para pengusaha ikan hias di Singapura mengimpor ikan tersebut dari Indonesia.
Sementara pengusaha Indonesia mendatangkan ikan tersebut dari Jambi. Dan sebagian dari mereka juga sudah ada yang membudidayakannya sendiri.
0 komentar:
Posting Komentar
free comment,but not spam :)