Negara ini sepertinya sudah tak karu-karuan lagi. Betapa tidak. Seorang pejabat di lembaga penegakan hukum justeru mencoreng sendiri wajah hukum di Indonesia. Itulah yang dilakukan Kasi Intel Kejaksaan Negeri (Kejari) Muara Bungo, Jambi, Hendra Wijaya SH yang mengajak wartawan berkelahi lantaran tidak senang terhadap pemberitaan.
Merasa institusi kejaksaan kerap diberitakan media massa, wartawan Harian Pos Metro Jambi liputan Kabupaten Bungo, Bujang Syarbaini, ditelepon Kasi Pidana Umum (Pidum), Arif, dan diminta datang ke Garden Cafe Muara Bungo, Selasa malam (14/12). Jaksa juga minta Bujang mengajak sejumlah wartawan lainnya.
Sesuai tempat dan waktu yang diminta, beberapa wartawan datang ke Garden Cafe, seperti Bujang Syarbaini dari Pos Metro, Islahuddin dari Jambi Ekspres, Heru Pitra dari Tribun Jambi dan Budi Utomo dari infojambi.com yang juga kontributor Sun TV (RCTI – Global TV – MNCtv) wilayah Bungo - Tebo. Selain itu juga turut hadir tenaga pemasaran Tribun Jambi, Ismed Defi.
Empat wartawan itu tidak tahu apa maksud mereka diminta datang ke Garden Cafe. Namun, mereka jadi kaget bukan kepalang setelah bertemu dengan Kasi Intel Kejari Hendra Wijaya. Oknum pejabat di lembaga penegakan hukum itu malah marah-marah pada Bujang Syarbaini. Seperti layaknya seorang preman, Hendra mengajak Bujang berkelahi.
Tidak sampai disitu, Hendra sempat bertengkar mulut dengan Bujang. Ia menanyakan alasan Bujang dan wartawan lainnya yang selama ini sering memberitakan tentang Kejari Muara Bungo. Pertanyaan itu dijawab apa adanya oleh Bujang, namun Hendra tidak puas. Ia emosi dan sempat akan memukul Bujang, tapi cepat dicegah oleh wartawan dan sejumlah oknum jaksa yang ikut hadir dalam pertemuan tersebut.
Kemarahan Hendra diperkirakan berawal dari pemberitaan sejumlah media tentang dugaan penyelewengan Dana Alokasi Khusus (DAK) pada Dinas Pendidikan Nasional (Diknas) Bungo. Dalam pemberitaan itu disebut-sebut sejumlah oknum aparat penegak hukum ikut “bermain” dalam proyek DAK diknas. Selain itu, diduga Hendra marah lantaran pemberitaan adanya 2 oknum jaksa yang diperiksa Asisten Pengawasan Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jambi.
Lantaran tidak senang dengan sikap Hendra Wijaya yang mengintervensi tugas pers, wartawan Pos Metro, Bujang Syarbaini melaporkan kasus tersebut ke Polres Bungo, Rabu (15/12). Sejumlah wartawan yang hadir dan menyaksikan langsung kejadian malam itu menyatakan siap menjadi saksi jika nanti kasus itu sampai ke pengadilan. “Kami ikut prihatin pada kejadian yang dialami Bujang,” ujar mereka.
Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Bungo, Darwin Noor SH yang dihubungi wartawan melalui ponsel, Rabu malam (15/12), mengaku belum mengetahui tentang kejadian tersebut. Ia menyatakan sedang berda di Jambi. Namun Darwin berjanji akan mencari tahu dan memeriksa anak buahnya yang terlibat dalam masalah itu.
(infojambi.com)
0 komentar:
Posting Komentar
free comment,but not spam :)