JAMBI - Benahi Tata Kota, Bangun Fly Over


Rencana pemerintah untuk membangun fly over ditanggapi beragam oleh masyarakat. Menurut pengamat ekonomi, Dr Pantun Bukit, rencana pemerintah untuk membangun fly over tersebut bisa dinilai bermanfaat dengan cara melihat  fungsinya.

‘’Sejauhmana fly over ini bisa mengurai kemacetan yang ada di sipin,’’ terangnya.
Seperti diketahui, di belum lama ini, Gubernur Jambi Hasan Basri Agus (HBA), menyebutkan akan membangun fly over di Sipin Ujung, mulai dari Tugu Juang sampai depan Grand Hotel. Penentuan lokasi itu, karena kawasan tersebut merupakan kawasan yang rawan macet. Menurut informasi, program pembangunan akan dimulai 2012 mendatang. Dan 2011 ini adalah pembuatan master plannya.

Menurut Pantun, pembangunan fly over ini sangatlah bermanfaatkan ketika tata ruang kota dibenahi. Tapi, jika tata ruang kota dibiarkan, dia juga pesimis kemacetan akan bisa teratasi.

Hal senada juga disampaikan Iskandar Budiman, Anggota Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jambi saat dikonfirmasi wartawan.
“Ini tidak bisa untuk mengatasi kemacetan, kesadaran masyarakat berlalu lintas itu yang perlu,” ujarnya.

Karena menurutnya, jika masyarakat Kota Jambi tingkat kesadaranm berlalu lintasnya bagus, kemacetan tersebut bisa diatasi tanpa membangun fly over yang bisa menghabiskan banyak dana.

Sementara itu, Bambang Bayu Suseno yang juga anggota Komisi IV DPRD Provinsi Jambi mengatakan untuk membangun fly over ini dibutuhkan pengkajian lebih dalam.
“”Ini perlu pengkajian lebih dalam, baik itu dari sisi anggaran dan juga penggunaannya. Kalau memang itu layak ya silahkan saja,” katanya.

Menurutnya, berdasarkan pemetaan untuk kedepannya, hal ini memang tidak masalah. Karena memang Jambi ini tentu perlu membuat kebijakan untuk mengatasi kemacetan kedepannya nanti.

“Kalau saya lihat ada sisi manfaatnya lah pembangunan itu. Jadi jika memang fly over ini bisa mengatasi kemacetan ya tidak masalah. Tapi juga ada kajian sebenarnya apa memang itu sudah layak atau tidak,” ujarnya.

Ia juga menambahkan, kalau ada jalan alternative yang bisa dibangun untuk mengatasi kemacetan kenapa harus membangun fly over. “Tapi jika tidak ada lagi alternative lain mau tidak mau, perlu kajian teknis la disini,” tambahnya.

Selain itu, pemerintah membangun fly over itu supaya tidak macet, kalau untuk kesadaran berkendara itu berbeda. Memang salah satu penyebabnya adalah hal tersebut. “Selain  itukan misalnya ada loket-loket bus dipinggir jalan, ini perlu ditertibkan,” pungkas BBS. 

*jambiekspres.co.id

0 komentar:

Posting Komentar

free comment,but not spam :)