Persoalan guru di Kabupaten Tanjung Jabung Barat Tanjabbar), terus bergulir. Selain tidak memiliki tempat tinggal, sedikitnya 24 sekolah dasar negeri (SDN) yang tersebar di 13 kecamatan kekurangan guru, terutama tenaga PNS.
Akibatnya, tidak sedikit guru harus mengajar lebih dari satu mata pelajaran. Sejumlah sekolah yang kekurangan guru juga kerap tidak efektif untuk mengajar. Sekolah yang kekurangan guru umumnya berada di wilayah ulu dan sebagian di wilayah ilir.
"Hanya di Kota Tungkal, guru yang mencukupi, selebihnya masih mengalami kekurangan," kata Kepala Dinas Pendidikan Tanjabbar, Martunis, melalui Kasi Tenaga Guru, Sugito.
Rata-rata kekurangan guru, lanjut Sugito, sebanyak tiga orang. Pihak sekolah terpaksa mencari tenaga honor untuk menutupinya dan biayanya ditanggung oleh pihak sekolah yang bersangkutan. "Ada guru yang terpaksa mengajar dobel, makanya pihak sekolah terpaksa mengambil tenaga honorer," ujarnya.
Mengenai kekurangan guru juga diakui Kepala Dinas Pendidikan Tanjabbar, Martunis M. Yusuf. Selama ini, dinas pendidikan kerap kesulitan untuk memenuhi guru, mengingat surat keputusan (SK) penempatan guru ditentukan badan kepegawaian daerah (BKD).
Dari data yang dihimpun Tribun, wilayah yang paling banyak kekurangan guru yaitu kecamatan Pengabuan, yakni SD 45, SD 64, SD 77, SD 79, SD 113, SD 124, dan SD 148, dan wilayah Kecamatan Senyerang yakni SD 78, SD 57, SD 115, SD 123, dan SD 47.
"Kami tidak berhak mengeluarkan SK penembatan guru yang baru lulus CPNS dan itu kewenangan BKD," kata Martunis
Tahun ini, pemerintah Kabupaten Tanjabbar menerima CPNSD sebanyak 29 tenaga guru, dengan perincian sebanyak 23 orang PGSD, tiga orang guru pengajar penjaskes, dan tiga orang yang akan mengajar pendidikan agama Islam.
Terpisah, Kepala Badan Kepegawaian Daerah, Amirul Mukminin mengatakan, lulusan CPNSD untuk tenaga guru tahun ini akan diprioritaskan pada sejumlah sekolah yang kekurangan guru. Sejauh ini, pihaknya telah berupaya mengajukan formasi lebih dari yang disetujui BKD.
"Kita akan tempatkan di sejumlah sekolah yang memang kekurangan guru, dan nanti akan dibicarakan dengan dinas pendidikan," katanya.
Secara bertahap, kekurangan tenaga guru akan terpenuhi pada penerimaan guru tahun berikutnya, mengingat banyak sekolah kekurangan guru tidak sebanding dengan formasi yang disetujui badan kepegawaian pusat.
Akibatnya, tidak sedikit guru harus mengajar lebih dari satu mata pelajaran. Sejumlah sekolah yang kekurangan guru juga kerap tidak efektif untuk mengajar. Sekolah yang kekurangan guru umumnya berada di wilayah ulu dan sebagian di wilayah ilir.
"Hanya di Kota Tungkal, guru yang mencukupi, selebihnya masih mengalami kekurangan," kata Kepala Dinas Pendidikan Tanjabbar, Martunis, melalui Kasi Tenaga Guru, Sugito.
Rata-rata kekurangan guru, lanjut Sugito, sebanyak tiga orang. Pihak sekolah terpaksa mencari tenaga honor untuk menutupinya dan biayanya ditanggung oleh pihak sekolah yang bersangkutan. "Ada guru yang terpaksa mengajar dobel, makanya pihak sekolah terpaksa mengambil tenaga honorer," ujarnya.
Mengenai kekurangan guru juga diakui Kepala Dinas Pendidikan Tanjabbar, Martunis M. Yusuf. Selama ini, dinas pendidikan kerap kesulitan untuk memenuhi guru, mengingat surat keputusan (SK) penempatan guru ditentukan badan kepegawaian daerah (BKD).
Dari data yang dihimpun Tribun, wilayah yang paling banyak kekurangan guru yaitu kecamatan Pengabuan, yakni SD 45, SD 64, SD 77, SD 79, SD 113, SD 124, dan SD 148, dan wilayah Kecamatan Senyerang yakni SD 78, SD 57, SD 115, SD 123, dan SD 47.
"Kami tidak berhak mengeluarkan SK penembatan guru yang baru lulus CPNS dan itu kewenangan BKD," kata Martunis
Tahun ini, pemerintah Kabupaten Tanjabbar menerima CPNSD sebanyak 29 tenaga guru, dengan perincian sebanyak 23 orang PGSD, tiga orang guru pengajar penjaskes, dan tiga orang yang akan mengajar pendidikan agama Islam.
Terpisah, Kepala Badan Kepegawaian Daerah, Amirul Mukminin mengatakan, lulusan CPNSD untuk tenaga guru tahun ini akan diprioritaskan pada sejumlah sekolah yang kekurangan guru. Sejauh ini, pihaknya telah berupaya mengajukan formasi lebih dari yang disetujui BKD.
"Kita akan tempatkan di sejumlah sekolah yang memang kekurangan guru, dan nanti akan dibicarakan dengan dinas pendidikan," katanya.
Secara bertahap, kekurangan tenaga guru akan terpenuhi pada penerimaan guru tahun berikutnya, mengingat banyak sekolah kekurangan guru tidak sebanding dengan formasi yang disetujui badan kepegawaian pusat.
*tribunjambi.com
0 komentar:
Posting Komentar
free comment,but not spam :)