Jepang mengalami perlambatan perekonomian. Alhasil, pemerintah pun berencana memangkas suku bunga nyaris nol. Tadinya, sebagaimana warta Xinhua, AP, dan AFP pada Selasa (5/10/2010), suku bunga Jepang sejak dua tahun lalu ada di posisi 0,1 persen.
Harga-harga yang turun dan penguatan nilai mata uang yen yang mengurangi pendapatan para eksportir Jepang itu melanda ekonomi negara tersebut. Bank Sentral Jepang mengatakan akan mempertahankan tingkat suku bunga mendekati 0 persen ini hingga harga-harga bisa distabilkan.
Kebijakan "mendekati nol" berarti tingkat suku bunga bergerak dalam satu rentang kecil antara 0 persen dan 0,1 persen, meski tidak ada satu tingkat bunga tetap.
"Meski perekonomian Jepang masih memperlihatkan perbaikan sedikit, percepatan perbaikan itu melambat. Sebagian disebabkan oleh perlambatan ekonomi di luar negeri dan dampak dari apresiasi yen terhadap sentimen bisnis," ujar Bank Sentral Jepang.
Sementara itu, bursa tidak memperkirakan penurunan suku bunga ini.
"Ini adalah langkah mengejutkan dan berani. Bank Sentral mengirim pesan yang positif ke pasar, yang sebelumnya memperkirakan bahwa Bank Sentral hanya akan mengambil langkah kecil secara bertahap," ujar Sieji Shiraishi dari HSBC Securities.
Namun, dia mempertanyakan dampak penurunan suku bungan ini.
"Langkah Bank Sentral ini tampaknya tidak akan berpengaruh pada perekonomian secara menyeluruh meski yen sempat melemah. Akar masalahnya terletak pada melemahnya ekonomi di Amerika Serikat," imbuhnya.
Bank Sentral juga mengatakan akan mempertimbangkan langkah menyuntik dana ke ekonomi untuk merangsang permintaan.
*Sumber:www.kompas.com
0 komentar:
Posting Komentar
free comment,but not spam :)