Presiden Iran, Mahmoud Ahmadinejad, memuji sikap Vatikan yang turut menentang acara pembakaran kitab suci al-Quran oleh pemimpin suatu sekte evangelis di Amerika Serikat bulan lalu, yang batal terlaksana. Iran juga mengajak para pemuka agama di mancanegara untuk memerangi sekulerisme dan materialisme.
Menurut kantor berita Catholic News Service, surat dari Ahmadinejad itu diserahkan Wakil Presiden Iran, Sayyed Mohammad-Reza Mir-Tajeddini, saat bertemu dengan Paus Benediktus XVI, sebagai kepala Tahta Suci Otoritas Gereja Katolik Roma di Vatikan pada Rabu, 6 Oktober 2010.
Dalam surat itu, Ahmadinejad menyampaikan penghargaan kepada Paus dan Vatikan yang turut mengencam rencana Terry Jones - pemimpin gereja evangelis di Florida - untuk menggelar acara aksi bakar Qur'an pada 11 September 2010. Acara itu batal terlaksana berkat penolakan dari berbagai kalangan, termasuk pemerintah Amerika Serikat (AS).
"Saya menyampaikan terima kasih kepada Yang Mulia atas kecaman kepada perbuatan tercela dari suatu gereja di Florida, AS, untuk melecehkan Kitab Suci Qur'an yang dapat menimbulkan kesedihan bagi jutaan Muslim di penjuru dunia," demikian petikan surat itu seperti yang dimuat oleh kantor berita Iran, Fars.
Dalam pernyataan tertulis kepada Paus, Ahmadinejad menyayangkan banyak pihak yang telah meninggalkan ajaran agama. Menurut Ahmadinejad, itu karena mereka sudah terjerat oleh ideologi-ideologi seperti sekulerisme, kemanusiaan ekstrimis ala Barat, dan kecenderungan untuk mementingkan materi.
"Maka, perlu sekali pada kerjasama dan interaksi yang erat diantara agama-agama yang agung untuk menanggulangi langkah-langkah destruktif itu," demikian tulis Ahmadinejad.
Dia juga menyerukan para pengikut agama-agama ilahi untuk mengupayakan "keadilan, memberantas penindasan, dan mengatasi praktik-praktik diskriminasi." Ahmadinejad pun mengajak Vatikan untuk bekerjasama mengatasi ketakutan terhadap Islam (Islamophobia) dan ketidakstabilan nilai-nilai keluarga.
Juru bicara Vatikan, Federico Lombardi, membenarkan adanya surat dari presiden Iran itu kepada Paus.
Menurut kantor berita Catholic News Service, surat dari Ahmadinejad itu diserahkan Wakil Presiden Iran, Sayyed Mohammad-Reza Mir-Tajeddini, saat bertemu dengan Paus Benediktus XVI, sebagai kepala Tahta Suci Otoritas Gereja Katolik Roma di Vatikan pada Rabu, 6 Oktober 2010.
Dalam surat itu, Ahmadinejad menyampaikan penghargaan kepada Paus dan Vatikan yang turut mengencam rencana Terry Jones - pemimpin gereja evangelis di Florida - untuk menggelar acara aksi bakar Qur'an pada 11 September 2010. Acara itu batal terlaksana berkat penolakan dari berbagai kalangan, termasuk pemerintah Amerika Serikat (AS).
"Saya menyampaikan terima kasih kepada Yang Mulia atas kecaman kepada perbuatan tercela dari suatu gereja di Florida, AS, untuk melecehkan Kitab Suci Qur'an yang dapat menimbulkan kesedihan bagi jutaan Muslim di penjuru dunia," demikian petikan surat itu seperti yang dimuat oleh kantor berita Iran, Fars.
Dalam pernyataan tertulis kepada Paus, Ahmadinejad menyayangkan banyak pihak yang telah meninggalkan ajaran agama. Menurut Ahmadinejad, itu karena mereka sudah terjerat oleh ideologi-ideologi seperti sekulerisme, kemanusiaan ekstrimis ala Barat, dan kecenderungan untuk mementingkan materi.
"Maka, perlu sekali pada kerjasama dan interaksi yang erat diantara agama-agama yang agung untuk menanggulangi langkah-langkah destruktif itu," demikian tulis Ahmadinejad.
Dia juga menyerukan para pengikut agama-agama ilahi untuk mengupayakan "keadilan, memberantas penindasan, dan mengatasi praktik-praktik diskriminasi." Ahmadinejad pun mengajak Vatikan untuk bekerjasama mengatasi ketakutan terhadap Islam (Islamophobia) dan ketidakstabilan nilai-nilai keluarga.
Juru bicara Vatikan, Federico Lombardi, membenarkan adanya surat dari presiden Iran itu kepada Paus.
*Sumber:vivanews.com
0 komentar:
Posting Komentar
free comment,but not spam :)