BATANGHARI,JAMBI - Ada Serangan Pakai Batik di Batanghari


Warga Desa Selat, Kecamatan Pemayung, Kabupaten Batanghari berhasil menggagalkan pengiriman kain batik. Kain yang dibungkus di dalam karung itu diduga hendak disebarkan kepada masyarakat oleh salah satu kandidat dengan tujuan untuk mendapatkan dukungan dan simpatik dari masyarakat.
   
Kain tersebut dibawa menggunakan mobil ambulans bernomor polisi BH 9035 BZ. Pengakuan supir bernisial MS, kain serta beberapa jenis barang lainnya seperti makanan ringan dan rokok itu dibawa dari rumah salah seorang anggota dewan di komplek Perumnas, Muara Bulian.  

"Kawan di Desa Teluk menyuruh saya untuk menjemput barang ke Muara Bulian. Saya ikuti saja permintaannya," kata MS kepada Tribun, Selasa (12/10) saat ia beserta mobil dan barang bukti lainnya dibawa ke sekretariat Panwaslu Kada Batanghari.
  
  Pria yang bekerja sebagai PNS di Puskesmas Pemayung itu mengaku tidak tahu apa isi barang yang dimasukkan di dalam karung berwarna putih itu, sebab ketika barang itu dimasukkan, ia tidak bertanya kepada pemiliknya. "Dimasukkan ke dalam mobil, tapi tidak saya tanya apa isinya," akunya.
  
  Ia ditangkap warga saat sedang parkir di simpang selat, tepatnya di depan SMPN 7 Batanghari. Ia memarkirkan mobil ambulans itu disana karena berniat untuk melihat kebunnya yang berada di belakang sekolah tersebut. Ketika ia keluar dari kebun,  Ia terkejut karena melihat ada banyak warga yang berkeliling disekitar mobil yang dibawanya itu.
   
"Kami sudah dapat informasi ada yang bawa batik dari bulian hendak disebarkan di teluk menggunakan ambulans, makanya kami kejar, dan ternyata sedang parkir," kata Pen, yang melakukan penangkapan bersama warga lainnya. Ia menambahkan mobil itu ditemukan sekitar pukul 17.30.
   
Saat melihat adanya kain batik di dalam mobil itu, ia langsung menguhubugi Panwas Kecamatan Pemayung, Hamdani dan Harianto. "Kami langsung berangkat ke sana karena mendapat laporan itu. Kita temukan memang didalam mobil itu ada kain," kata Hamdani.
  
  Setelah adanya temuan itu, mereka langsung berkoordinasi dengan Panwaslu kada Batanghari dan Polsek. Akhirnya disepakati membawa semua barang bukti beserta supir ke kantor Panwaslu Kada Batanghari dengan pengawalan ketat dari aparat Brimob.
  
   Kondisi itu membuat aparat kepolisian segera menurunkan puluhan orang aparat untuk berjaga di sekitar sekretariat.  "Kami ditugaskan untuk berjaga, karena ada kemungkinan terjadi gesekan antar pendukung kandidat," ucap seorang aparat kepolisian yang ikut dalam pengamanan tersebut.

*Sumber:tribunjambi.com

0 komentar:

Posting Komentar

free comment,but not spam :)