Ribuan orang berkumpul di jalan-jalan utama kota Beirut, Lebanon, kemarin, untuk menyambut kedatangan Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad. Kunjungan Ahamadinejad dianggap kontroversial dan memicu permusuhan dengan Israel. Sebagain besar massa merupakan para pendukung Hizbullah.
Warga Lebanon mulai memadati jalanan menuju bandara sejak pagi sambil membawa bendera Iran dan balon. Foto ukuran besar bergambar Ahmadinejad juga dipasang di bandara, lengkap dengan karangan bunga. Pihak berwenang memberikan pengamanan ketat dengan mengepung jalan menuju bandara, yang dekat dengan markas Hizbullah di pinggiran selatan kota. Daerah pusat kota dekat hotel tempat Ahmadinejad menginap juga terlarang untuk lalu lintas.
“Saya di sini untuk menyatakan dukungan saya terhadap Republik Islam Iran. Seiring dengan Iran, kita terlibat dalam perang yang sama melawan Israel,” kata Afaf, salah seorang warga. Meskipun Ahmadinejad menerima sambutan meriah dari Hizbullah dan sekutunya, namun perjalanan dinas dua hari itu memicu kritik di kalangan mayoritas parlemen Lebanon pro-Barat. Mereka melihat kunjungan ini sebagai upaya untuk menggambarkan Lebanon “basis Iran di Mediterania.” Amerika Serikat (AS) dan Israel, yang telah berusaha mengisolasi Iran atas program nuklirnya, juga menyatakan keprihatinan mereka atas kunjungan tersebut.
Warga Lebanon mulai memadati jalanan menuju bandara sejak pagi sambil membawa bendera Iran dan balon. Foto ukuran besar bergambar Ahmadinejad juga dipasang di bandara, lengkap dengan karangan bunga. Pihak berwenang memberikan pengamanan ketat dengan mengepung jalan menuju bandara, yang dekat dengan markas Hizbullah di pinggiran selatan kota. Daerah pusat kota dekat hotel tempat Ahmadinejad menginap juga terlarang untuk lalu lintas.
“Saya di sini untuk menyatakan dukungan saya terhadap Republik Islam Iran. Seiring dengan Iran, kita terlibat dalam perang yang sama melawan Israel,” kata Afaf, salah seorang warga. Meskipun Ahmadinejad menerima sambutan meriah dari Hizbullah dan sekutunya, namun perjalanan dinas dua hari itu memicu kritik di kalangan mayoritas parlemen Lebanon pro-Barat. Mereka melihat kunjungan ini sebagai upaya untuk menggambarkan Lebanon “basis Iran di Mediterania.” Amerika Serikat (AS) dan Israel, yang telah berusaha mengisolasi Iran atas program nuklirnya, juga menyatakan keprihatinan mereka atas kunjungan tersebut.
*Sumber:rakyatmerdeka.co.id



0 komentar:
Posting Komentar
free comment,but not spam :)