PT Angkasa Pura II harus secepatnya berbenah diri untuk mengantisipasi membeludaknya penumpang pesawat. Hingga saat ini, empat dari 12 bandara di barat Indonesia yang dibawahinya telah over kapasitas.
Empat bandara yang kelebihan penumpang adalah Bandara Soekarno Hatta (Soetta) Cengkareng, Polonia (Medan), Sultan Thaha (Jambi) dan Bandara Minangkabau (Padang).
Dirut AP II, Tri S Sunoko mengatakan, empat bandara tersebut telah melebihi kapasitas penumpang dan harus segera ditingkatkan lagi. Dia menyebutkan bandara-bandara tersebut adalah Medan yang kapasitasnya adalah 900.000 penumpang pada 2010 telah dilalui oleh 4,9 juta penumpang.
Sementara Jambi yang memiliki kapasitas 700.000 penumpang telah dilalui sebanyak 900.000 orang penumpang dan bandara Minangkabau telah dilalui 2,8 juta penumpang per tahun, padahal kapasitasnya hanya 1,2 juta penumpang.
Sedangkan bandara Soekarno Hatta yang menjadi bandara terbesar nasional dengan kapasitas 22 juta orang pun telah dipenuhi sebanyak 37 juta penumpang tahun lalu.
"Kita terus berusaha untuk meningkatkan kapasitas, antara lain memperlebar terminal dan membangun bandara baru," kata Tri Sunoko di Jakarta, Kamis (2/9).
Menurutnya, dalam dua tahun ke depan Polonia bakal digantikan dengan Bandara Kualanamu yang kapasitasnya jauh lebih besar.
Sementara di tempat lain, jelasnya, akan ada pembangunan bandara-bandara seperti di Kertajaya (Cirebon), Banten Selatan, Soekarno Hatta dan lain-lain.
Empat bandara yang kelebihan penumpang adalah Bandara Soekarno Hatta (Soetta) Cengkareng, Polonia (Medan), Sultan Thaha (Jambi) dan Bandara Minangkabau (Padang).
Dirut AP II, Tri S Sunoko mengatakan, empat bandara tersebut telah melebihi kapasitas penumpang dan harus segera ditingkatkan lagi. Dia menyebutkan bandara-bandara tersebut adalah Medan yang kapasitasnya adalah 900.000 penumpang pada 2010 telah dilalui oleh 4,9 juta penumpang.
Sementara Jambi yang memiliki kapasitas 700.000 penumpang telah dilalui sebanyak 900.000 orang penumpang dan bandara Minangkabau telah dilalui 2,8 juta penumpang per tahun, padahal kapasitasnya hanya 1,2 juta penumpang.
Sedangkan bandara Soekarno Hatta yang menjadi bandara terbesar nasional dengan kapasitas 22 juta orang pun telah dipenuhi sebanyak 37 juta penumpang tahun lalu.
"Kita terus berusaha untuk meningkatkan kapasitas, antara lain memperlebar terminal dan membangun bandara baru," kata Tri Sunoko di Jakarta, Kamis (2/9).
Menurutnya, dalam dua tahun ke depan Polonia bakal digantikan dengan Bandara Kualanamu yang kapasitasnya jauh lebih besar.
Sementara di tempat lain, jelasnya, akan ada pembangunan bandara-bandara seperti di Kertajaya (Cirebon), Banten Selatan, Soekarno Hatta dan lain-lain.
Sementara Kasubdit Pengembangan Angkutan Udara Domestik Kementerian Perhubungan, Hemi Pamurahardjo mengatakan, kelebihan kapasitas tersebut menyebabkan keberangkatan pesawat mengalami delay.
"Banyak faktor yang menyebabkan delay, salah satunya adalah kapasitas yang sudah tidak memenuhi tertampung lagi," kata Hemi.
Selain itu, pada masa peak season seperti menjelang Lebaran ini juga menyebabkan penumpang bertambah banyak.
"Banyak faktor yang menyebabkan delay, salah satunya adalah kapasitas yang sudah tidak memenuhi tertampung lagi," kata Hemi.
Selain itu, pada masa peak season seperti menjelang Lebaran ini juga menyebabkan penumpang bertambah banyak.
*Sumber:www.tribunjambi.com
0 komentar:
Posting Komentar
free comment,but not spam :)