Lantaran terdesak biaya operasi orangtua yang menderita kanker, seorang pemuda, Joko, nekat menyandera seorang bocah, Abil (4,5). Kepada ibu Abil, Siti Sarifah, Joko minta uang tebusan Rp 20 juta. Abil akan dibunuh jika uang tidak diberikan.
Peristiwa itu terjadi di rumah seorang kontraktor, Gunawan, di Jl Ir H Juanda RT 29, Mayang Mangurai, Sipin, Kota Jambi, Rabu (15/9). Joko yang sedang kepepet uang untuk biaya orangtuanya yang dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Muara Bungo mendatangi Sarifah lewat pintu belakang.
Menurut keluarga korban, Yanto, saat kejadian Sarifah tinggal di rumah bersama tiga anaknya, Rafi, Jodi dan Abil. Saat itu mereka sedang duduk-duduk di ruang keluarga. Tiba-tiba Joko, bekas anak buah Gunawan, muncul dan minta uang Rp 20 juta pada Sarifah, namun ditolak.
Lantaran usahanya nihil, Joko langsung menyekap Abil, dan mengancamnya dengan todongan sebilah pisau dapur di leher. Melihat Abil terancam, Sarifah mencoba merebut anaknya, tapi gagal. Malah tangan Sarifah terluka kena sabetan pisau.
Kejadian itu diketahui warga, dan langsung memanggil polisi. Sarifah yang cemas pada kondisi Abil ingin melihat anaknya. Tapi polisi melarang. Gerak wartawan mengambil gambar juga dibatasi polisi, bahkan ada oknum polisi yang berlaku kasar dengan mendorong kerumunan wartawan.
Kapolresta Jambi, Kombes Pol Boby IOR Adoe yang turun langsung ke Tempat Kejadian Perkara (TKP), menuturkan, polisi sempat bernegosiasi dengan Joko agar melepaskan Abil. Negosiasi tidak membuahkan hasil. Joko tetap menyandera Abil dan disediakan uang Rp 20 juta. Penyanderaan berlangsung 2 jam lebih.
Untuk memancing Joko agar keluar rumah, polisi memberikan uang Rp 20 juta itu. Bak adegan di film action, Joko keluar dari rumah sambil tetap menyandera Abil dengan ancaman pisau di leher si bocah. Namun polisi tidak lengah dan terus memperhatikan gerak-gerik Joko.
Ketika Joko lengah polisi langsung merampas pisau dari tangannya. Beberapa anggota polisi lainnya berusaha menyelamatkan Abil. Joko pun segera diamankan, karena ratusan massa yang geram sudah bersiap-siap ingin menghakiminya.
Amarah massa yang sudah memuncak membuat polisi kewalahan. Jumlah massa terlalu banyak, sehingga polisi terpaksa melepaskan 10 kali tembakan ke udara. Apalagi massa juga nekat menghadang mobil polisi yang akan membawa Joko ke Mapolresta Jambi. Kejadian itu membuat lalu-lintas di Jl H Juanda macet hingga 2 kilometer.
*Sumber:www.infojambi.com
0 komentar:
Posting Komentar
free comment,but not spam :)