Prihatin melihat prestasi pelajar Amerika Serikat yang menurun, Presiden Barack Obama mendorong reformasi pendidikan sekolah.Perubahan yang diusulkan Obama adalah perpanjangan masa masuk sekolah dengan mengurangi libur musim panas, dan memecat guru yang dinilai tidak memiliki performa baik.
Obama mengatakan, pelajar di AS telah ketinggalan jauh dari negara-negara saingannya, terutama dalam mata pelajaran matematika dan ilmu pengetahuan.
Dia mengatakan bahwa sektor pendidikan telah terlupakan karena pemerintah terlalu fokus pada masalah resesi AS. “Pekerjaan yang menunjang kehidupan keluarga dan masa depan Amerika bergantung kepada apakah kita dapat melakukan sesuatu terhadap sekolah,” ujarnya seperti dilansir dari laman Associated Press.
Menurut komisi pendidikan AS, waktu belajar sekolah di AS rata-rata selama 180 hari selama setahun. Angka ini masih sedikit dibandingkan dengan negara-negara dengan banyak pelajar berprestasi seperti Jepang, Korea Selatan, Jerman dan Selandia Baru yang memberikan rata-rata 197 hari pertahun.
“Perbedaan hitungan bulan ini memberikan banyak arti. Anak-anak kehilangan banyak yang telah mereka pelajari di sekolah pada musim panas. Terutama hal ini menimpa anak-anak yang tidak membaca banyak buku di rumahnya selama liburan musim panas. Mereka tidak mendapatkan kesempatan pendidikan yang lebih,” lanjut Obama lagi.
Obama mengatakan guru-guru juga harus diberi penghargaan lebih, seperti di China dan beberapa negara maju lainnya. Obama mengatakan ingin bekerja sama dengan serikat guru untuk mengatasi masalah ini. Obama juga menyerukan pemecatan guru yang masih tidak bisa meningkatkan kinerjanya setelah diberi kesempatan kedua.
Namun, usul penambahan hari sekolah oleh Obama ini bukannya tanpa biaya. Dengan penambahan hari, berarti juga menambah upah bagi para guru yang dibayar berdasarkan jam mengajar. Hal ini akan memberikan beban tambahan kepada pemerintah lokal sampai angka miliaran dolar.
“Jika hari sekolah ditambah, sebut saja, lima hari, Anda akan membayar tambahan upah guru, perangkat sekolah selama satu minggu, di South Carolina, berarti juga membayar 5.700 bus sekolah selama satu minggu,” ujar juru bicara Departemen Pendidikan South Carolina, Jim Foster.
Obama mengatakan, pelajar di AS telah ketinggalan jauh dari negara-negara saingannya, terutama dalam mata pelajaran matematika dan ilmu pengetahuan.
Dia mengatakan bahwa sektor pendidikan telah terlupakan karena pemerintah terlalu fokus pada masalah resesi AS. “Pekerjaan yang menunjang kehidupan keluarga dan masa depan Amerika bergantung kepada apakah kita dapat melakukan sesuatu terhadap sekolah,” ujarnya seperti dilansir dari laman Associated Press.
Menurut komisi pendidikan AS, waktu belajar sekolah di AS rata-rata selama 180 hari selama setahun. Angka ini masih sedikit dibandingkan dengan negara-negara dengan banyak pelajar berprestasi seperti Jepang, Korea Selatan, Jerman dan Selandia Baru yang memberikan rata-rata 197 hari pertahun.
“Perbedaan hitungan bulan ini memberikan banyak arti. Anak-anak kehilangan banyak yang telah mereka pelajari di sekolah pada musim panas. Terutama hal ini menimpa anak-anak yang tidak membaca banyak buku di rumahnya selama liburan musim panas. Mereka tidak mendapatkan kesempatan pendidikan yang lebih,” lanjut Obama lagi.
Obama mengatakan guru-guru juga harus diberi penghargaan lebih, seperti di China dan beberapa negara maju lainnya. Obama mengatakan ingin bekerja sama dengan serikat guru untuk mengatasi masalah ini. Obama juga menyerukan pemecatan guru yang masih tidak bisa meningkatkan kinerjanya setelah diberi kesempatan kedua.
Namun, usul penambahan hari sekolah oleh Obama ini bukannya tanpa biaya. Dengan penambahan hari, berarti juga menambah upah bagi para guru yang dibayar berdasarkan jam mengajar. Hal ini akan memberikan beban tambahan kepada pemerintah lokal sampai angka miliaran dolar.
“Jika hari sekolah ditambah, sebut saja, lima hari, Anda akan membayar tambahan upah guru, perangkat sekolah selama satu minggu, di South Carolina, berarti juga membayar 5.700 bus sekolah selama satu minggu,” ujar juru bicara Departemen Pendidikan South Carolina, Jim Foster.
*Sumber:www.vivanews.com
0 komentar:
Posting Komentar
free comment,but not spam :)